This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Review Operation Wedding

Review: Operation Wedding (2013)
Setelah di tahun 2012 menghadirkan 2 film dgn genre romantis dan komedi romantis yg menghibur, Monty Tiwa di awal tahun 2013 kembali lagi dgn film bergenre komedi romantis di dalamnya. Operation Wedding bercerita tentang sebuah keluarga yg ayahandanya berprofesi sebagai Laksamana Angkatan Laut dimana memiliki 4 putri yg lucu dan menggemaskan. Keempat putri beliau dididik secara keras dan militer sejak mereka kecil secara sendirian. Rasa cinta Kardi, sang ayah, kepada keempat putrinya tersebut begitu terlihat ketika tak mau keempat putrinya jatuh di pria yg salah. Proses menjadi pacar keempat putrinya pun mengalami berbagai tahap yg dilakukan oleh Kardi sendiri. Rendi, Feri, Beni, dan Herman yg begitu mencintai keempat putri beliau, Tara, Lira, Vera, dan Windi, pun begitu sulit dirasakan mereka berempat. Akankah cinta keempat pasang ni berakhir indah?
Film terbaru dari Monty Tiwa Operation Wedding bisa dibilang salah satu film beliau dgn deretan pemain terkenal setelah Laskar Pemimpi, Kalau Cinta Jangan Cengeng, dan Barbie. Dengan memposisikan Yuki Kato seorang aktris yg mengawali karirnya dgn dunia model dan sekarang di dunia sinetron stripping, sebagai pemain utama bersama Adipati Dolken yg jauh lebih berpengalaman dgn dirinya di dunia perfilman. Kedua pemain tersebut bisa dibilang saat ni cukup banyak yg mengidolakannya, jadi bisa dibilang memposisikan mereka di pemain utama adalah hal menarik untuk film Operation Wedding. Akan tetapi semua terlihat biasa saja ketika mereka diharuskan menjadi sepasang kekasih di film ini. Chemistry kedua pemain kurang begitu terasa di sepanjang film.
Review: Operation Wedding (2013)
Yuki Kato, Kimberly Ryder, Slyvia Fully R, dan Dahlia Poland bisa dibilang remaja yg cukup beruntung memiliki wajah yg pas / terlihat dewasa ketika harus dipoles wajahnya dgn make-up sedikit untuk sebuah film. Beberapa bagian make-up terlihat natural, namun beberapa scene terlalu tebal untuk usia mereka yg masih pd belia. Sebagai aktor yg laris di sepanjang tahun 2012, Adipati Dolken disini melakukan "make over" terhadap potongan rambutnya. Karakter Keenan yg masih terbawa di film sebelumnya, di film ni agak cukup menghilang karakternya dan terlihat ada usaha untuk menjadi karakter Rendi di film ini. Sisi hiburan dari film ni kalau boleh jujur hanya terlihat ketika credit title dan awal film. Ketika mereka mulai beranjak dewasa justru konflik yg terjadi di film ni bukanlah sesuatu yg istimewa lagi.
Sisi humor yg diberikan film Operation Wedding pun tak 100% berhasil diberikan di sepanjang film ini, justru sebaliknya mendekati garing yg cenderung membosankan. Selain disamping konflik begitu-begitu saja tanpa adanya karakter yg mendalam dari para pemainnya, humor yg diberikan para senior di film ni tak sepenuhnya meberikan humor yg fresh / segar seperti mereka lakukan biasanya di film sebelum ini. Yang menarik perhatian diantara pemain hanya pd karakter Vera yg diperankan oleh Dahlia Poland. Dengan melakoni karakter cewek cantik dgn sedikit gangguan dalam bicara alias gagap menjadi daya tarik dari film ini. Selain itu artistik dan visual film ni cukup menarik dan memanjakan mata. Untuk lagu soundtrack sedikit cukup membantu rasa kebosanan dari film ini. Akhir kata, film Operation Wedding hanya memberikan sajian para pemain yg mendominasi para penggemar saat ni dgn minimnya ide cerita yg segar di dalamnya. :Salam JoXa:
1,5/5

Trailer:

0 Response to "Review Operation Wedding"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *