This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Beda Sakit Maag Dulu & Sekarang - Renungan

Beda Sakit Maag Dulu & Sekarang 2ndgirls.blogspot.com - Bismillahirrahmanirrahiim...
Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam, Puji dan syukur hanya kepada Allah Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yg setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah atas Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yg mulia serta para pengikut Beliau yg setia sampai akhir jaman. Aamiin.
Pembaca Blog Yang Setia, dimanapun kalian berada...
Bagaimana kabar puasanya ? Semoga masih lancar dan mulus sampai hari ni ya ? Alhamdulillah...berbahagialah kita semua yg pd Ramadhan ni mendapat karunia bisa menjalani puasa dgn baik, meskipun banyak rintangan menghalang dihadapan kita.
Sebab banyak diantara kita yg meskipun sehat, benar-benar tak bisa berpuasa, karena berbagai halangan yg dihadapi. Dan banyak pula dantara kita yg menderita sakit maag dan gerd tetap bersikukuh untk mencoba berpuasa, ada yg bisa bertahan hingga berbuka, tapi banyak pula yg tak kuat sehingga harus berbuka sebelum maghrib.
Puasa meskipun hukumnya wajib bagi Muslim, tapi bisa menjalaninnya adlh hidayah dan karunia Allah. Bukannya Allah tak adil. Bahwa untk menjalani sebuah kebajikanpun yg ni adlh untk diri sendiri, ni adlh hidayah dan karunia dari Allah, apalagi puasa Ramadhan yg mempunyai nilai tersendiri bagi Allah, tak tiap manusia Muslim mendapatkan hidayah dan karunia bisa menjalaninya.
Oleh karena itu agar mendapatkan karunia dan hidayah bisa berpuasa Ramadhan ini, jauh waktu sebelumnya kita harus berbaik-baik kepada Allah dgn mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala apa yg dilarangNya. Insya Allah pintu akan terbuka lebar untk menjalani berbagai kebaikan serta kebajikan yg bertabur dgn kasih sayang Allah.
Dan bagi yg sekarang ni masih menderita sakit maag serta gerd dan belum sembuh, jangan berkecil hati. Pintu taubat dan ampunan masih terbuka lebar bagi kita semua untk menggapai RahmatNya.
Mengapa yah sakit maag / Gerd sulit sekali untuk sembuh ? Kali ni saya ingin mencoba mengurai melalui pengamatan dan riset yg selama ni saya jalankan.
Sebetulnya sakit maag ni sudah mulai menggejala di masyarakat semenjak saya kecil, kurun waktu tahun 60 an ketika dimulainya pupuk kimiamenggantikan pupuk kandang. Meskipun masih dlm skala yg sangat kecil.
Dulu ketika saya kecil, memang sudah banyak orang yg mengeluh sakit perut, termasuk saya sendiri. Entah itu sebenarnya sakit perut beneran, keluhan batu ginjal, keluhan lever, keluhan usus buntu / appendix, / keluhan prostat, semua dikatakan sakit perut, karena yg dirasakan ada diseputar perut.
Tapi pd dekade 60-an masih sedikit yg mau berobat ke Rumah Sakit. Mereka hanya pergi ke Bu Bidan / Pak Mantri. Dan Bu bidan / Pak Mantripun tak bisa menentukan secara tepat, sakit perut yg diderita oleh pasien ni sebenarnya yg bermasalah di bagian mananya, karena tidak diperiksa secara laboratorium. Dulu belum lazim orang sakit memeriksakan diri sakitnya dgn cek up laboratorium. Asal sudah berobat ke Pak Mantri / Bu bidan diberi obat, mereka sudah yakin dan percaya sakitnya akan segera sembuh.
Tetapi memang benar, sepertinya obat-obatan jaman dulu lebih manjur / lebih baik kualitasnya dibanding obat-obatan yg ada sekarang. Buktinya, jarang orang sakit yg sampai berulang kembali berobat ke Pak Mantri / Bu Bidan. Sekali berobat, selalu langsung sembuh.
Tidak seperti sekarang, dokter / pegawai puskesmas / di Rumah-Rumah Sakit sampai bosen mungkin melihat muka-muka lama yg muncul, orang ni lagi, orang ni lagi, yg datang berobat ! he he..
Jaman dulu belum ada kimia yg masuk ke perut, teman ! Semua yg kita makan semua masih alami, masih organik dan bebas dari kimia ! Dari mulai padi, sayur-sayuran serta buah-buahan yg kita tanam selalu menggunakan pupuk kandang. Buahnya lebat-lebat, warnanya segar-segar, dan selalu aman menyehatkan jika kita makan !
Dan jaman dulu kita belum mengenal apa yg namanya import. Terutama import pangan. Karena semua masih bisa diatasi dgn swa sembada. Bahkan beraspun dulu kita sering ekspor ke luar negeri. Bayangkan ! Betapa makmurnya negeri kita ni !
Dulu sebelum era kimiawi, belum banyak bermunculan penyakit yg aneh-aneh, bahkan seringkali ditemukan berbagai gejala penyakit baru yg belum ada namanya dlm khasanah literatur kedokteran modern he he...
Saking sedikitnya polusi lingkungan, baik polusi makanan, polusi minuman serta polusi udara, jaman dulu, waktu saya masih kecil nih, masih seumuran SD, pulang sekolah, sebelum masuk rumah, langsung menuju ke sumur untk minum air sumur langsung, setelah basuh kaki yg ke sekolah tak pernah memakai sepatu karena belum jamannya anak sekolah memakai sepatu, istilahnya nyeker / nyokor.
Setelah membasuh tangan dan kaki yg tentu kotor terkena debu, dan mencuci muka yg jg terasa kotor, maka segeralah menimba air dari sumur pakai timba / ember yg dikerek. Sumur yg permukaan airnya sangat bening dan silhuet kepala kita akan kelihatan dari atas permukaan sumur merupakan nuansa tersendiri bagi saya dimasa kanak-kanak.
Didalam sumur akan nampak bayangan kepala kita dgn rambut yg berderai karena belum berjilbab, diantara langit yg berwarna biru bercampur keputihan pd tengah hari.
Jika sumurnya agak dalam, terkadang saya iseng dgn berteriak kearah dlm sumur, maka akan terdengar gema menggaung dari dlm sumur seolah ada makhluk lain yg menggema didalam sumur, padahal itu pantulan suara kita sendiri. Ha ha...nakalnya saya dimasa anak-anak !
Ketika menimba air terasa beraaat sekali, karena beratnya timba yg telah berisi air, tak seimbang dgn tenaga kecil saya yg masih berumur 9 tahunan. Nah ketika air itu telah ada dibibir sumur, rasanya legaaa sekali, seolah telah sukses menjalani sebuah perjuangan besar. Lalu tanpa sabar, segera langsung dari ember itu pula saya minum airnya. Kok...kop...kop segarnya bukan main. Terkadang hingga membasahi baju dibagian leher, yg terpaksa setelah ganti baju dgn baju rumah, baju sekolah itu langsung saya jemur di sinar matahari agar bisa kering untk dipake besuk paginya.
Tak ada lambung sakit, tak ada lambung perih, tak ada lambung begah, terjadi diare / desentri dgn meminum air mentah langsung dari sumur tradisional jaman dulu. Karena benar-benar masih bersih dari polusi lingungan.
Bandingkan dgn sekarang ?
Wajar saja jika sekarang ni keluhan sakit maag, GERD, dan berbagai penyakit berat, menggejala dimana-mana, di seluruh lapisan masyarakat. Tanah, air, udara, semua sudah penuh polusi kimia. Yang tanah oleh pupuk kimia, yg udara oleh polusi penyemprotan serta polusi asap pabrik, asap kendaraan, dan yg lainnya. Yang air polusi oleh perembesan lingkungan dan peresapan polusi udara. Lingkungan kita ini, sudah sangat tercemar !
Beda Sakit Maag Dulu dan Sekarang.
Sakit perut / sakit maag dulu sangat gampang diobati dan cepet sembuh, karena tubuh masih bersih dari kimia, sehingga jika ada obat yg masuk ke dlm tubuh, maka ia akan berinteraksi langsung dengan sumber penyakit sehingga bisa cepat sembuh.
Tapi jaman sekarang, dimana tubuh penuh dgn kimia yg mengakibatkan lambung luka dan bermasalah, maka jika ada obat maag yg masuk, maka ia akan berinteraksi dgn berbagai zat kimia lebih dahulu yg ada didalam tubuh dan mengeluarkannya dlm bentuk detoksifikasi residu.
Detoksifikasi inilah yg dinamakan dgn reaksi positif, jika kita minum obat-obatan herbal untk mengobati sakit kita. Nah bentuk dari reaksi ni ada yg : pusing, mual, diare, sembelit, / demam. Masing masing orang tak sama reaksi yg dialami, tergantung kondisi tubuh masing-masing. Semakin parah sakitnya / semakin banyak kandungan kimianya dlm tubuh, maka akan semakin terasa reaksinya.
Jika kita mengkonsumsi apa-apa yg saya sarankan untk solusi sakit maag, seperti airmentah, tepung kerut ataupun morinda mengalami REAKSI tak perlu cemas / khawatir memang itu proses yg harus dilalui ! Ketiganya mempunyai energi kesembuhan yg datangnya jelas dari Allah SWT.
Maka ketika air mentah yg higienis, tepung kerut yg mengandung zat yg bisa melapisi dinding lambung, serta Morinda yg mengandung obat multifungsi bertemu dgn sel dlm tubuh kita yg tak sehat, maka dia akan ber REAKSI ! Entah mual. Entah pusing, entah demam, diare / sembelit. Bukan berarti ketiganya yg tak cocok kita minum !
Ketiganya adlh zat alami. Air jg alamiah, tepung kerut jg murni alami tanpa campuran kimia apapun. Kalau morinda bukannya tak murni, tapi ia adlh produk mengkudu yg sudah disinergikan dgn buah bluberry serta anggur berkualitas didunia. Produksi Morinda melalui penelitian, riset yg panjang, jadi bukan sembarang produk asing yg tak bisa di pertanggungjawabkan kualitasnya.
Jadi, janganlah kita menjadi orang yg mudah mengklaim sebuah produk, sebelum mengetahui kebenaran dari data klinis laboratoriumnya. Apalagi jika minum morinda bukannya lambung bertambah enak, tapi yg dirasakan adlh keluhan-keluhan yg muncul atas reaksinya, menuduh bahwa morinda adlh produk tipu-tipu / tak berkualitas, tak menyembuhkan ! Ahaaa...Dangkal benar pikiran kita !
Runut dahulu semuanya. Karena kesembuhan suatu penyakit terutama maag dan GERD yg berhubungan langsung dgn pikiran, tak cukup hanya dgn minum obat dokter / morinda saja. Banyak hal yg harus diperhatikan, yg harus dilaksanakan bersama-sama agar lekas sembuh. Kecuali minum obat dgn rutin sesuai petunjuk minumnya, jg menu makannya harus terjaga, istirahatnya harus cukup, pikiran jg harus dijaga agar selalu slow tak stress, lalu kisi-kisi apa yg tak boleh dilakukan oleh orang sakit maag jg harus dijaga. Misal tak boleh angkat yg berat-berat, lambung tak boleh dulu terkena goncangan sepeda motor, perut tak boleh diurut.
Jika salah satu saja dilanggar, maka hampir bisa dipastikan yg sedianya lambung dan GERD sudah hampir sembuh ya mundur lagi.
Dan tentu keluarga harus mendukung menciptakan situasi yg mempercepat kesembuhan. Misal jangan menghina penderita dgn kata-kata yg mencemooh, dgn kata-kata yg kasar yg bernada menuduh dan menuntut, ciptakan untk penderita suasana yg menggembirakan, penuh ketenangan sehingga tak menambah stress mereka.
Kembali ke Beda Sakit Maag Dulu Dan Sekarang.
Bagaimana orang sekarang tak akan terkena sakit maag ? Dari air yg diminum saja sudah bukan air yg higienis. Makanan yg dikonsumsi baik yg hewani maupun nabati sudah banyak tercemar oleh kimia. Jika hewan, terutama ayam potong jg sudah disuntik dgn kimia hormon penggemukan, sayuran serta buah-buahan jg jarang yg tak tersentuh oleh kimia pestisida. Makanan siap saji yg dijual di Super-Market Super- Market jg banyak mengandung kimia pengawet, perasa, pelembut, pewarna dan lainnya yg sangat berbahaya bagi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang.
Oleh karena itu wajar, jika sakit maag jaman sekarang lebih sulit diobati dibanding dgn sakit perut jaman dulu kala. Yang jelas karena polusi lingkungan yg menjadi penyebab utamanya, disamping pola hidup yg buruk yg tak memenuhi kaidah-kaidah kesehatan.
Jika kalian ingin benar-benar segera sembuh secara total, sebenarnya bisa. Asal kalian ketat dlm memenuhi panduan sakit maag yg seperti telah saya tulis dlm buku.
Menurut pengamatan saya, banyak yg tak sembuh-sembuh karena TIDAK SABAR dalam menjalani sakit kalian. Sakit maag bukan seperti sakit flu yg asal sudah banyak istirahat, makan yg banyak dan bergizi, serta minum vitamin lalu dlm 3 hari / seminggu bisa sembuh.
Sakit maag perlu :
  • Sabar serta telaten minum obat, baik obat dari dokter ataupun obat herbal yg dipilih. Terutama jika yg dikonsumsinya itu obat herbal seperti morinda. Herbal bekerja hingga ke akar penyakit, maka perlu waktu yg lebih lama dibanding obat kimia yg bekerja hanya mengatasi gejalanya bukan sampai keakar penyakit. Sehingga biasanya obat habis maka keluhan akan kambuh lagi.
  • Sabar untk banyak beristirahat. Soalnya banyak orang yg suka bekerja keras, begitu terkena sakit maag, ia akan merasa sangat terbeban, ingin segera mengerjakan sesuatu padahal belum boleh melakukan apa yg dilakukannya itu. Sehingga harusnya sudah sembuh malah jadi ambruk lagi.
  • Sabar menahan nafsu untk menahan makanan pantangan. Misal belum boleh makan ayam goreng, sudah nekad makan ayam goreng, sehingga lambung terluka kembali karena terkena kasarnya ayam goring dan terkena minyak dari ayam goreng. Jadi kapan sembuhnya dong ?
  • Sabar untk tak melakukan hal-hal yg bisa memicu kambuhnya maag dan GERD. Sudah dibilang jangan untk jalan-jalanpagi dulu jiga lambung masih terasa sakit. Eh ni malah untk lari-lari pagi, dgn harapan agar tubuhnya bisa berkeringat. Weleh-weleh..ya kontanlah lambung sakit, tubuh demam dan kepala kliyengan yg sangat karena energinya terkuras pd lari pagi yg dilakukannya.
  • Sabar menahan sabar terhadap sikap yg tak bersahabat dari penghuni rumah. Apakah itu dari suami kita, isteri kita, mertua kita, anak kita, saudara kita yg selalu tak pernah mengenakkan ketika kita sakit. Yah karena kita memang lagi tak bisa berbuat apa-apa, jadi ya sabar saja. Doakan mereka semua agar berhati baik kepada kita yg sedang sakit ini.
  • Sabar menahan keinginan apapun agar lekas sembuh. Ketika kita sakit hendaklah jangan banyak keinginan yg diluar kemampuan. Misal melihat kamar kotor ya sabarlah, jangan terlalu bawel kepada orang lain untk membersihkannya jika kita tak bisa membersihkan / mengaturnya sendiri. Melihat lantai belum di pel ya sabarlah. Pokoknya harus SABAR...SABAR...dan SABAR...Jika tidak, maka hampir bisa diduga sakit kalian akan lebih lama sembuhnya.
Demikianlan tentang bedanya Sakit Maag Dulu dan Sekarang. Meskipun kalian banyak uang jangan asal kalian bisa beli yaah...Maksud ane beli makanan sembarangan. Dilihat dulu atuh, dia racun buat tubuh kagak ? Heh heh heh. Semoga kita semua senantiasa diberi sehat wal’afiat, selamat dan bahagia dunia dan akherat oleh Allah SWT. Sang Pemberi Segala Nikmat.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Salam Penulis, Niniek SS

other source : http://solusi-sakit-maag.blogspot.com, http://slideshare.net, http://fb.com

0 Response to "Beda Sakit Maag Dulu & Sekarang - Renungan"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *