2ndgirls.blogspot.com - Sejarah Manajemen - Beberapa ahli berpendapat awal mula sejarah manajemen tak mempunyai sejarah pra-modern, dan hanya merupakan pertanda. Beberapa ahli yg lain mengemukakan bahwa sejak dulu telah terdeteksi tindakan tindakan / aktivitas yg mirip manajemen pd masa pra modern akhir.
Piramida Mesir, salah satu contoh adanya aktivitas yg paling tak terdeteksi sebagai manajemen. Piramida Mesir dibangun oleh ratusan ribu orang dlm rentang waktu 20 tahun lamanya. Bisa dibayangkan jika piramida tersebut dibangun tanpa ilmu manajemen, sulit rasanya untk terealisasi. Dalam pembangunan piramida tersebut telah dilakukan perencanaan, pengorganisasian para pekerja dan bahan baku, memimpin serta mengarahkan para pekerja, menegakkan pengendalian untk menjamin semuanya berjalan dgn yg telah direncanakan sebelumnya.
Sejarah Perkembangan Manajemen
Ahli Manajemen Daniel Wren, membagi fase fase perkembangan ilmu manajemen kedalam empat tahapan, mulai dari tahap pemikiran awal. era manajemen sains, fase manusia sosial, serta era modern
Pemikiran Awal Manajemen
Ilmu Manajemen pd sebelum abad 20 terjadi 2 peristiwa yg cukup penting.
Peristiwa pertama tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic "The Wealth of Nation yg dlm buku yg ia terbitkan mengemukakan tentang keungulan ekonois yg akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja. Pembagian kerja / division of labor ni oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian pekerjaan pekerjaan kepada tugas yg lebih spesifik serta berulang. Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith mengungkapkan bahwa dgn 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa memproduksi sekitar 48 ribu peniti dlm sehari, tapi apabila tiap orang bekerja sendiri menyelesaikan pd tiap tiap bagian dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah sangat bagus. Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat produktifitas dgn :
Era Manajemen Sains
Manajemen Sains / manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen Frederick Winslow Taylor yg ditulis dlm bukunya yg berjudul "Principles of Scientific Management" (1911). Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yg ilmiah dlm menentukan cara terbaik untk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dalam perkembangannya, manajemen jg didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yg baru dari Henry Gantt dan Gilberth. Henry Gantt mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untk memberikan pendidikan kepada para pekerja / karyawan untk lebih bersifat rajin dan kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untk berupaya membantu manajememen yg bisa dipergunakan dlm merancang serta mengontrol pekerjaan yg kemudian diberinama Gantt Chart. Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yg merupakan pasangan suami istri menciptakan alat yg bisa mencatat gerakan yg dalakukan oleh pekerja serta lama waktu yg mereka habiskan dlm sgerakan tersebut. Alat ni dipergunakan untk mewujudkan sistem produksi yg efisien yg disebut sebagai "micromotion"
Era manajemen sains jg diramaikan oleh teori administratif, yaitu teori tentang hal apa yg harus dilakukan oleh manajer serta bagaimana membentuk sebuah praktek manajemen yg baik. Henry Fayol, seorang industriawan yg berasal dari Prancis mengemukakan gagasan tentang Lima fungsi manajemen yg utama. fungsi fungsi manajemen menurut Henry Fayol tersebut antara lain
Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ni kemudian dipergunakan sebaagai kerangka kerja dlm buku ajar ilmu manajemen pd tahun 1950 dan terus berkembang sampai saat ini.
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal bagi organisasi yg disebut dgn birokrasi. bentuk oraganisasi yg bercirikan dgn pembagian kerja, hirarki yg didefinisikan secara jelas, peratran serta kettapan yg sangat rinci, dan sejumlah hubungan impersonal. Tapi begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi yg ideal tidaklah ada dlm realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu dgn menjadikan landasan dlm berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dlm kelompok yg besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar pd masa sekarang.
Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset operasi yg merupakan ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ni lebih familiar dikenal dgn 'manajemen sains' dgn mencoba pendekatan ilmiah dlm menyelesaikan masalah yg ada pd manajemen khususnya dibidang operasi danllogistik. Tahun 1946, Peter F Drucker menerbitkan buku mengenai manajemen terapan. "Concept of the Corporation". Buku ni menugaskan penelitian mengenai organisasi.
Era Manusia Sosial
Pada akhir era manajemen sains ditandai dgn adanya madzab perilaku dlm pemikiran tentang manajemen. mahzab ni tak memperoleh pengakuan luas hingga tahun 1930-an. yg menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ni adlh studi penelitian yg dikenal dgn eksperimen Hawthrone. Eksperimen ni dilaksanakan pd tahun 1920 an hingga 1930 an yg bertempat di Pabrik Hawthrone yg dimiliki Western Electric Company. Pada awalnya, kajian ni hanya bertujuan untk mempelajari pengaruh penerangan lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh yg sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa norma sosial / standar kelompok adlh penentu yg utama perilaku kerja tiap individu
Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yg berjudul "Creative Experience" - 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yg lebih mengutamakan integrasi sebagai suatu cara dlm mengurani konflik tanpa dominasi ataupun kompromi. Follet berpendapat bahwa tugas pemimpin adlh menentukan tujuan sasaran organisan serta mengintegrasikannya dgn tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus berdasarkan pd etika kelompok daripada individualisme, Jadi dgn demikian para manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.
Buku "The Functions of the Executive" yg diterbitkan pd tahun 1938 oleh Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dlm upayanya merangsang orang lain untk memeriksa sifat sistem koperasi. Menelaah perbedaan antara motif pribadi dgn organisasi, Barnard kemudian menjelaskan dikotomi "efektif - efisien". Efektivitas menurut Barnard saling berkaitan dgn pencapaian tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang organisasi formal sebagai suatu sistem yg terpadu yg menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen yg universal, sementara itu pd organisasi yg bersifat informal, kekompakan, komuniasi serta pemeliharaan perasaan harga diri sangat diutamakan. Barnard jg mengembankan teori "penerimaan otoritas" yg berlandaskan pd gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang jika bawahannya menerima otoritas.
Era Modern
Dalam Era modern manajemen ditandai dgn munculnya konsep manajemen kwalitas total pd abad ke 20 yg kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran
Deming yg di Jepang dianggap sebagai Bapak Kontrol Kwalitas mengemukakan bahwa mayoritas permasalahan dlm hal kualitas bukanlah berasal dari kesalan para pekerja, tetapi pd sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dgn menyusun teori lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
Sejarah Manajemen |
Sejarah Perkembangan Manajemen
Ahli Manajemen Daniel Wren, membagi fase fase perkembangan ilmu manajemen kedalam empat tahapan, mulai dari tahap pemikiran awal. era manajemen sains, fase manusia sosial, serta era modern
Pemikiran Awal Manajemen
Ilmu Manajemen pd sebelum abad 20 terjadi 2 peristiwa yg cukup penting.
Peristiwa pertama tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic "The Wealth of Nation yg dlm buku yg ia terbitkan mengemukakan tentang keungulan ekonois yg akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja. Pembagian kerja / division of labor ni oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian pekerjaan pekerjaan kepada tugas yg lebih spesifik serta berulang. Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith mengungkapkan bahwa dgn 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa memproduksi sekitar 48 ribu peniti dlm sehari, tapi apabila tiap orang bekerja sendiri menyelesaikan pd tiap tiap bagian dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah sangat bagus. Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat produktifitas dgn :
- Menghemat waktu
- Menigkatkan keterampilan para pekerja
- Menciptakan mesin serta penemuan yg lain yg bisa menghemat tenaga kerja
Era Manajemen Sains
Manajemen Sains / manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen Frederick Winslow Taylor yg ditulis dlm bukunya yg berjudul "Principles of Scientific Management" (1911). Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yg ilmiah dlm menentukan cara terbaik untk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dalam perkembangannya, manajemen jg didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yg baru dari Henry Gantt dan Gilberth. Henry Gantt mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untk memberikan pendidikan kepada para pekerja / karyawan untk lebih bersifat rajin dan kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untk berupaya membantu manajememen yg bisa dipergunakan dlm merancang serta mengontrol pekerjaan yg kemudian diberinama Gantt Chart. Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yg merupakan pasangan suami istri menciptakan alat yg bisa mencatat gerakan yg dalakukan oleh pekerja serta lama waktu yg mereka habiskan dlm sgerakan tersebut. Alat ni dipergunakan untk mewujudkan sistem produksi yg efisien yg disebut sebagai "micromotion"
Era manajemen sains jg diramaikan oleh teori administratif, yaitu teori tentang hal apa yg harus dilakukan oleh manajer serta bagaimana membentuk sebuah praktek manajemen yg baik. Henry Fayol, seorang industriawan yg berasal dari Prancis mengemukakan gagasan tentang Lima fungsi manajemen yg utama. fungsi fungsi manajemen menurut Henry Fayol tersebut antara lain
- Merancang
- Mengorganisasi
- Memerintah
- Mengkoordinasikan
- Mengendalikan
Henry Fayol |
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal bagi organisasi yg disebut dgn birokrasi. bentuk oraganisasi yg bercirikan dgn pembagian kerja, hirarki yg didefinisikan secara jelas, peratran serta kettapan yg sangat rinci, dan sejumlah hubungan impersonal. Tapi begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi yg ideal tidaklah ada dlm realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu dgn menjadikan landasan dlm berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dlm kelompok yg besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar pd masa sekarang.
Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset operasi yg merupakan ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ni lebih familiar dikenal dgn 'manajemen sains' dgn mencoba pendekatan ilmiah dlm menyelesaikan masalah yg ada pd manajemen khususnya dibidang operasi danllogistik. Tahun 1946, Peter F Drucker menerbitkan buku mengenai manajemen terapan. "Concept of the Corporation". Buku ni menugaskan penelitian mengenai organisasi.
Era Manusia Sosial
Pada akhir era manajemen sains ditandai dgn adanya madzab perilaku dlm pemikiran tentang manajemen. mahzab ni tak memperoleh pengakuan luas hingga tahun 1930-an. yg menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ni adlh studi penelitian yg dikenal dgn eksperimen Hawthrone. Eksperimen ni dilaksanakan pd tahun 1920 an hingga 1930 an yg bertempat di Pabrik Hawthrone yg dimiliki Western Electric Company. Pada awalnya, kajian ni hanya bertujuan untk mempelajari pengaruh penerangan lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh yg sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa norma sosial / standar kelompok adlh penentu yg utama perilaku kerja tiap individu
Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yg berjudul "Creative Experience" - 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yg lebih mengutamakan integrasi sebagai suatu cara dlm mengurani konflik tanpa dominasi ataupun kompromi. Follet berpendapat bahwa tugas pemimpin adlh menentukan tujuan sasaran organisan serta mengintegrasikannya dgn tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus berdasarkan pd etika kelompok daripada individualisme, Jadi dgn demikian para manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.
Buku "The Functions of the Executive" yg diterbitkan pd tahun 1938 oleh Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dlm upayanya merangsang orang lain untk memeriksa sifat sistem koperasi. Menelaah perbedaan antara motif pribadi dgn organisasi, Barnard kemudian menjelaskan dikotomi "efektif - efisien". Efektivitas menurut Barnard saling berkaitan dgn pencapaian tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang organisasi formal sebagai suatu sistem yg terpadu yg menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen yg universal, sementara itu pd organisasi yg bersifat informal, kekompakan, komuniasi serta pemeliharaan perasaan harga diri sangat diutamakan. Barnard jg mengembankan teori "penerimaan otoritas" yg berlandaskan pd gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang jika bawahannya menerima otoritas.
Era Modern
Dalam Era modern manajemen ditandai dgn munculnya konsep manajemen kwalitas total pd abad ke 20 yg kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran
Deming yg di Jepang dianggap sebagai Bapak Kontrol Kwalitas mengemukakan bahwa mayoritas permasalahan dlm hal kualitas bukanlah berasal dari kesalan para pekerja, tetapi pd sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dgn menyusun teori lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
- Berkurangnya biaya karena biaya untk perbaikan berkurang, kesalahan yg sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yg jauh lebih baik atas waktu serta material
- Produktifitas meningkat
- Pangsa pasar yg meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta penurunan harga
- Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
- Jumlah pekerjaan bertambah.
source : http://kompas.com, http://fb.com
0 Response to "[Akuntansi] Sejarah Manajemen dan Perkembangan"
Post a Comment