This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

CARA PEMELIHARAAN AYAM KAMPUNG

Cara Pemeliharaan ayam kampung
Secara sepintas memelihara ayam kampung tak banyak peranannya dlm kehidupan masyarakat tani di pedesaan. Hal itu disebabkan oleh rasa psimitas sebagai akibat ayam selalu mendapat ancaman penyakit tetelo (ND) dan umunya tujuan memelihara ayam hanya untk tabungan hewan kesayangan. Hal itu terbukti walaupun jumlahnya sudah cukup banyak jarang sekali ayam dipotong untk di makan sendiri dan hanya kalau betul-betul memerlukan uang ayam baru dijual.
Beberapa cara pemeliharaan ayam kampung berdasarkan pengalaman di beberapa daerah adlh sebagai berikut:
Pemeliharaan Ayam Kampung Secara Alami:
  1. Ayam dipelihara dgn cara dilepas begitu saja untk mencari makan sendiri.
  2. Sarang untk induk bertelur dibuat seperti kerucut agar daya tetas telur yg dierami tinggi.
  3. Induk ayam bertelur 3 kali setahun, rata-rata jumlahnya 13 butir tiap kali masa bertelur.
  4. Biasanya petani hanya mengeramkan telur ayamnya rata-rta 10 butir saja selebihnya tak ditetaskan (busuk).
  5. Setiap induk hanya menghasilkan 30 ekor anak per ayam per tahun.
  6. Dengan cara pemeliharaan ni kematian anak masih cukup tinggi oleh berbagai sebab, seperti serangan tetelo, serangan binatang buas, kedinginan dan kecelakaan. Kematian anak ayam dpt mencapai 50 % / lebih, sehingga yg selamat menjadi sedikit.
Cara pemeliharaan seperti ni tak banyak memberikan keuntungan. Oleh sebab itu, perlu diperbaiki. Pemeliharaan Secara Sederhana
  1. Cara ni mirip dgn cara alamiah. Bedanya cara ni perlu ada kandang istirahat dan pengaman diwaktu malam hari. Induk ayam yg baru menetaskan dan anaknya dipelihara dlm satu kurungan dan diberi makan kurang lebih 2 minggu sambil menunggu anak ayam berbulu lengkap dan kuat badannya. Hal ni untk mencegah kematian.
  2. Dengan cara ni anak ayam dpt selamat sampai dewasa, sekitar 80%-90% dari resiko kematian berkurang.
  3. Induk ayam dibiarkan mengerami telurnya dan mengasuh anaknya. Dalam 1 tahun masa bertelurnya menjadi 3 kali.
  4. Dengan jumlah telur yg dieramkan hanya 10 butir tiap kali masa bertelur dan resiko kematian kecil dlm 1 tahun tiap ekor induk akan menghasilkan ayam siap potong / siap jual sebanyak 24-27 ekor dan telur yg siap jual sebanyak 24-27 ekor dan telur yg dikonsumsi / di jual 9 butir.
Pemeliharaan Cara Semiintensif
  1. Caranya sama dgn cara sederhana. Perbedaannya induk tak mengasuh anaknya, Tetapi begiu anak ayam selesai ditetaskan langsung dipisahkan dari iduknya dan dipelihara / dibesarkan dgn induk buatan selama kurang lebih 2 minggu.
  2. Induk buatan dpt berupa kurungan. Setelah 2 minggu anak ayam dilepas untk mencari makan di alam bebas.
  3. Induk ayam perlu dimandikan paling tak 1 minggu sekali, terutama setelah menetaskan telurnya.
  4. Dengan cara ni induk akan cepat bertelur lagi, dan 1 tahun dpt bertelur sebanyak 6 kali. Berarti tiap induk menghasilkan 48-54 ekor ayam siap potong siap jual dan 18 butir telur siap dikonsumsi / dijual.
Pemeliharaan Cara Intensif
  1. Ayam dipelihara dlm kandang halaman yg dipagar keliling dan tak dibiarkan lepas mencari makan sendiri.
  2. Ayam diberi makan campuran konsentrat dan dedak / jagung / jenis lainnya dlm perbandingan tertentu.
  3. Cara ni lebih banyak membutuhkan modal dan menyita waktu untk memberi pakan dan minum.
  4. Ayam dpt dipelihara dlm jumlah sangat besar.
  5. Biaya produksi, seperti pakan, obat-obatan dan kandang-kandang tenaga cukup besar.
  6. Tanah untk kandang/pemeliharaan harus tersedia.
  7. Untuk dan ruginya bergantung pd perimbangan biaya produksi dan harga jual.

source : http://dailymotion.com, http://paktani02.blogspot.com, http://google.com

0 Response to "CARA PEMELIHARAAN AYAM KAMPUNG"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *