Cerita Dewasa Nafsu dgn Janda
Mama keluar the masih di Bandung katanya ulangnya besok pagi kalau gak entar malam jawabku dgn senyum, dgn wajah yg kecewa teteh Frida menyandarkan bahunya ke kursi, kemudian aku kebelakang sebentar untk mengambilkan minuman dingin untk teteh Frida.
Capek banget kayaknya Teh, aku berbasa-basi.
IYa, abis keliling nawarin baju ke pelanggan.
Teh Frida adlh teman ibuku. Ia seorang janda, 43, anak masih smp. Ia sering mengambil produk baju wanita / pria dari Ibu yg seorang distributor pakaian. Ia mengeluarkan barang2 dari dlm tas besarnya. Diletakkan di atas meja.
YA udah, Teteh titip aja ke kamu. Ini barang dipulangin, mau diganti dgn produk lain aja.
Tampak pakaian dlm wanita. Aku tercekat. BH-BH itu beraneka warna dan ukuran.
Kenapa dipulangin Teh?tanyaku iseng sambil lalu.
Kurang laku, ukurannya besar2. Pelanggan Teteh jarang yg big size. Lebih enak jual yg ukuran sedang dan kecil.
Teteh meminta aku ambil BH-BH dari gudang di belakang rumah. Kemudian Teteh Frida sibuk memilih2.
BAntuin Teteh atuh?
Gak ngerti Teh yg ukuran kecil / sedang gimana?
Kamu liat ukurannya 34 ke bawah, itu sedang / kecil.
Aku lalu memilah-milah sesuai permintaan.
KAmu salah, itu besar. itu CUP D besar.
Ohh...harusnya berapa?
B / A...
Aku sebetulnya paham kok. Aku kan udah pengalaman soal ukuran BH. Ingat kisahku dgn Keperawanan Mbak Hella, / Marsya Gadis Binal.
Setelah dpt yg diinginkan, Teh Frida minum air es yg kusediakan. Aku membereskan bh2 itu dan membawa ke gudang. Tapi ketika kembali Teh Frida minta tolong lagi.
Oh ya Jun, Teh minta lagi dong bh2 itu. Teteh mau ambil 2 biji.Tapi ambil yg besar2 aja ya...
Aku kembali ambil kedua BH itu. Teh Frida memilih ukuran 38C, tapi ia tampak bingung. Tapi ia memutuskan ambil warna putih berenda dan warna hitam.
Buat siapa Teh? Katanya gak laku?
Teh Frida senyum, manis sekali.
Buat Teteh pakai...
AKu tercekat. Entah kenapa mataku spontan melirik ke bagian dada yg tertutup baju itu. Benarkah benda di dada itu sebesar itu? Aku tak yakin, tak ada tanda-tandanya. Kelihatan tak membusung alias datar2 aja.
Ohh...
Kenapa kaget gitu Jun...?
Teh Frida orangnya supel. Dia suka blak2 an. Meski orang Sunda, tapi dia menjaga sikap dan prinsip hidupnya.Hingga kini ia belum jg dpt suami baru lagi. Memang pernah ia berpacaran beberapa kali, itu kata Ibuku.Tapi kandas di tengah jalan.
Gara2 ia memberi tahu rahasia seksual yg dijaganya selama ini, aku jadi horny. Padahal selama ni aku tak pernah seperti itu.Pikiran nakal merasuki kepalaku. Tapi dia teman Ibuku?
Aku tak peduli. Aku akan merayunya. Aku akan berakting pura2 lugu. Itu jebakan buat dia nanti. Aku harus bisa menyaksikan keindahan dada miliknya.
The, boleh Arjuna pilihan gak ?
Teh Frida menoleh ke arahku.
Boleh...bagus yg model mana?
Warnanya sih udah ok. Model transparan gitu bagus deh. Terus ada renda-rendanya.
Janda berjilbab itu senyum.
Hmmm.gitu yaa...
bentar Teh...aku ambilin katalog dulu ya dari kamar Mama...
Katalog itu kuserahkan ke Teteh. Di dlm majalah berwarna itu tampak berbagai model BH yg dikenakan model-model sesuai ukuran, tipe / merk. Tentu saja model2nya orang bule.
Teteh membolak-balik halaman dgn serius.
Sini...liatin yg bagus yg mana...
Aku mendekati Teteh di sofa. Harum semerbak tubuhnya menyergap hidungku. Begitu menggoda, merangsang dan membangkitkan kejantananku.
Aku melirik wajahnya. Meski kulit wajahnya sudah tak semulus gadis lagi, tapi sisa-sisa keayuan masa lalu masih ada. Bibirnya mungil, dipoles lipstick tipis. Dia cantik secara alami.
Teh yg ni ok...
Teh Frida menganggu setuju. Tapi Mama kamu gak ada tipe ini...
Aku kecewa karena menurutku BH itu sangat seksi. Berukuran besar, menyanggah payudara si model yg setengah baya dgn anggun. Putingnya tampak menerawang dan sebagian besar gundukan buah dadanya terbuka.
Tapi yg punya Ibu kamu ni hampir mirip kok. Cuma kancingnya di belakang...kata Teh Frida.
Kami melihat-lihat halaman lain.
Teh...ukurannya gede-gede yaa...
Iya...eh, tapi ngomong2 kamu jangan cerita ke Ibu kamu Teteh bhnya dipilih2 sama kamu yaa...
Aku manggut.
Kenapa Teteh ukurannya bisa besar kayak orang bule?tanyaku pura2 lugu.
Janda itu mencubit lenganku.
Sejak lahirin anak, jadi besar.
Aku duduk menyender di sofa. Teh Frida juga.
Teh gak dicoba dulu bh nya?
Gak usah...pasti pas kok...
Oya...dulu suami suka pilihin model bh Teteh...
Waktu gadis iya...tapi udah punya anak gak pernah...lagian dia gak suka ukuran besar...
Aku pura2 kaget. Masa sih Teh? Kan enak yg ukuran besar...?
Teh Frida menoleh ke arahku. Nakal ya...kamu dah pengalaman...emang pernah rasain yg besar...?
Blom sih...dulu pacar aku sedang...
Terus kok bias tahu yg besar enak...
Kalo liat di film porno...kayaknya yg besar itu enak menurut aku.
Tapi suami mbak dulu gak suka.
Menurut aku bodoh, laki2 gak suka ukuran mbak...Itu kan keindahan, seksi banget...
Teh Frida tersanjung. Senyumnya indah banget.
Sesaat suasana hening. Aku gelisah, karena penisku sudah mengejang dlm posisi miring.
Teh benar gak sih...perempuan ukuran besar itu nafsunya gede jg yaa...
Teh Frida ketawa lebar. Mungkin..kamu aneh2 aja...tergantung...
Aku menatapnya erat2. Semakin dekat.
Tergantung apa Teh?
Teh Frida jadi gugup. Ini sudah saatnya. Kugenggam tangannya.
Teh...kalo aku suka yg besar...kalo Teteh suka cowok yg besar juga?
Pernyaanku membuat Teh Frida salah tingkah.
Kamu jangan ngomong seks terus...ntar kamu jadi nafsu lagi...
Biarin Teh...Kutarik tubuh Teh agar bersandar di sofa.
Enak gini, biar Teteh bias istirahat. Kasihan capek kan?
Sepasanng mata mungil itu menatapku sendu. Teh Frida memandangiku dgn tatapan kosong. Ia menarik wajahku semakin dekat dan melumat bibirku dgn lembut.
Betapa lembutnya bibir janda manis ini. Teh Frida menarik tubuhku semakin rapat. Tangannya melingkari bahuku. Aku biarkan ia mengendalikan situasi.
Usai berciuman, ia melepas penutup kepalanya. Rambutnya yg hitam tergerai. Ia memiringkan kepalanya ke kiri, menampakkan leher yg jenjang.
Teteh cantik...
Ia mengembangkan senyum. Ia melumat bibirku lagi sambil memelukku erat erat. Aku mulai terpancing. Kujilati wajahnya, lehernya dan memandangi bagian dadanya yg masih tertutup itu. Teh Frida senyum kecil. Dia bangkit dan melepas restleting jubah panjangnya di bagian depan. BH warna putih itu menampakkan sebagian dagingnya. Dia sengaja tak melepas seluruh pakaiannya. Aku suka caranya.
Kamu mau tetek Teteh?
Aku manggut kayak anak kecil.
Teh Frida menarik kepalaku dan membenamkan di belahan BH putih itu. Aku merasakan daging kenyal itu, kujilati dan kuciumi dgn lembut. Wanginya sangat alami dan khas. Sulit kugambarkan aroma itu.
Aku membantu melepas baju itu hingga ke pinggang.
Sekarang BH itu terpampang jelas. BEgitu besar menyangga isinya yg super besar itu.
Teh, ni mah gede banget.
kamu suka gak?
Aku menjawabnya dgn remasan. Aku gemas sampai bh itu nyaris terlepas karena tanganku. Teh Frida melepas bh itu dan melemparnya di ranjang. Puting2 itu coklat muda dan begitu mungil. Janda jilbab itu menjulurkan puting itu ke mulutku.Kuisap puting itu dgn lembut dan kumainkan dgn lidahku. Teh Frida merintih geli.
Aku amati bentuk buah dada Teh Frida. Besar, panjang, putih dgn urat2 halus di sebagian tubuh buah dadanya.
Kembali aku menjilati seluruh bagian tetek besar itu. Teh Frida sesekali memejamkan mata / menjerit kecil tiap aku mengulum putingnya.
Tidak cuma payudara besar, janda ni jg punya pantat yg montok. Luar besar.
Ia melirik ke bagian selangkanganku. Celana jins itu dilepasnya pelan2. PEnisku yg miring di cd dicengkramnya. Kemudian dilepasnya cdku dgn cepat.
Teteh melotot sejenak. Batang penisku keras dan panjang. Kepala penis yg merah itu jauh leabih besar dari batangnya.
Ya ampun...Jun..penis kamu gede juga.
Sebelum mengulumnya, Teteh menjepit penisku di antara payudaranya. Kemudian dikulumnya dgn lembut. Lalu dikocok-kocoknya.
Aku terbuai oleh belaiannya. Dia begitu pintar. Teh Frida mencium tiap inci batang penisku. Ketika tiba di bagian penis dia langsung membasahi dgn lidahnya dan melumatnya. Begitu berulang2.
Tanpa berlama2, aku segera melepas cd putih miliknya. Bagian vagina itu bersih tanpa bulu. Lubangnya kubasahi dgn liur dan kuarahkan penisku ke liang itu. Aksi membuat ia menjerit2. Tusukan penisku menghujam hingga mentok ke dasarnya.
Kumiringkan ia, tusukan itu terus mengayun. Bahkan posisi favoritku pun, ia menikmatinya.
Pantat yg menungging itu menunggu ditusuk oleh batang penis panjang ini.
Kutekan penisku ke liangnya dlm posisi doggy style.Pantat besar itu menahan gempuran itu.
Jeritan Teteh makin keras.
Aku begitu sibuk. Kedua payudara itu pun tak lepas dari cengkramanku. Kuremas2 sekuat mungkin.
Setengah jam berlalu dihiasi tusukan penis dan suara manja Teteh.
Kubopong tubuh sintal itu ke kamar. Di ranjang, ia kurebahkan.Tapi Teteh bangkit dan meneteki aku di atas ranjang. Aku seperti anak kecil yg haus kasih sayang.
Teteh memandangiku dgn lembut, persis seorang Ibu. Sambil membelai2 rambutku. Kata-katanya pun terdengar lembut dan membuaiku.
Kamu hebat banget sih. Teteh puas banget.Kamu puas gak sama Teteh?
Kulepas mulutku dari putingnya.
Puas Teh. Teteh seksi banget.Teteknya enak banget.Gede sih...
Teteh membantu aku meraih putingnya. Kujilati lagi dgn mulutku. Kugigit2 kecil. Sementara tak kusangka, penisku sudah digenggamnya. Dikocok2nya.
Kamu lama ya keluarnya. Suami teteh dulu sih cepat keluar.
Teteh lalu tidur tengkurap. Pantat besar itu kujilati. Lalu, kuangkat sedikit dan kuarahkan penisku ke memeknya.KUgoyang memek itu dgn penisku berkali2. Teteh meronta liar. Tusukanku membuat ia menahan sakit dan nikmat tiada tara.
Tiba-tiba ia bangkit dan membentuk pantat yg membulat besar.Kugempur lagi sampe tubuhya bergetar hebar. Teteh mengaku mencapai klimaks.
Tapi itu bukan yg pertama. Di kamar mandi, dlm posisi setengah berdiri, lagi2 pantat besar itu kuhujami kontol perkasa ini.
Puncaknya, aku capai klimaks. Teteh kuminta untk mengulum dan siap2 menelan sperma.
Ini untk pertama kali ia mau melakukannya. Tidak dgn suaminya / pacarnya dulu.
Kami mandi bersama.
Usai mandi, aku memasang bh baru untk buah dada nikmat itu. Di cermin kupandangi ia dari belakang. SAmbil kupeluk, bh itu tampak sempurna.
Cerita 17+ / Cerita 18+ / Cerita ABG / Cerita Dewasa / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasawww.esekblog.com
other source : http://slideshare.net, http://majalahabg.com, http://merdeka.com
0 Response to "Cerita Dewasa Nafsu dengan Janda - Cerita Sex"
Post a Comment