2ndgirls.blogspot.com - Tips Berpakaian Islami - Muhammad al-Fakkar menulis, bahwa salah satu perbedaan sistem Islam dgn sistem Kapitalis adlh bahwa sistem Kapitalis memandang persoalan sosial dan rumah tangga dianggap sebagai masalah ekonomi, sedangkan sistem Islam masalah-masalah di atas dibahas tersendiri dlm hukum-hukum seputar interaksi pria-wanita (nizhâm al-ijtima'iyyah). Misalnya dlm sistem kapitalisme tak ada istilah zina jika laki-laki dan perempuan melakukan hubungan suami-isteri tanpa ikatan pernikahan asal dilakukan suka-sama suka / saling menguntungkan sebaliknya disebut pelecehan seksual dan pelakunya dpt diajukan ke pengadilan jika seorang suami memaksa dilayani oleh seorang isteri sementara isterinya menolak.
Karena itu dlm persoalan pakaian antara penganut sistem kapitalis dan sistem Islam jelas perbeda. Dalam sistem kapitalis pakaian dianggap sebagai salah satu ungkapan kepribadian, sebagai unsur penarik lawan jenis dan karena itu memiliki nilai ekonomis. Bentuk tubuh seseorang -apalagi wanita-sangat berpengaruh terhadap makna kebahagiaan dan masa depan.
Adapun Islam menganggap bahwa pakaian digunakan memiliki karakteristik yg sangat jauh dari tujuan ekonomis apalagi yg mengarah pd pelecehan penciptaan makhluk Allah. Karena itu di dlm Islam:
Mari Berjilbab
1. Pakaian dikenakan oleh seorang muslim maupun muslimah sebagai ungkapan ketaatan dan ketundukan kepada Allah, karena itu berpakaian bagi seorang muslim memiliki nilai ibadah. Karena itu dlm berpakaian iapun mengikuti aturan yg ditetapkan Allah.
2. Kepribadian seseorang ditentukan semata-mata oleh aqliyahnya (bagaimana dia menjadikan ide-ide tertentu untk pandangan hidupnya) dan nafsiyahnya (dengan tolok ukur apa dan seberapa banyak dia berbuat dlm memenuhi kebutuhan hidup dan melampiaskan nalurinya).
3. Setiap manusia memiliki kedudukan yg sama, yg membedakan adlh takwanya.
Melalui cara berpakaian yg Islami, sesungguhnya Allah jg berkehendak memuliakan manusia sebagai makhluk yg memang telah Allah ciptakan sebagai makhluk yg mulia. Sebaliknya dgn tak mengikuti cara berpakaian sesuai yg dikehendaki Allah, menyebabkan kedudukan manusia jatuh.
Walhasil seorang muslim dan muslimah wajib mengetahui aturan berpakaian agar dlm berpakaian dan berpenampilan ia akan mendapatkan ridha Allah, bukan sebaliknya mendapatkan murka Allah.
Cara berpakaian Islami bagi kaum muslimah adlh dgn mengenakan jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yg dimaksud dgn jilbab adlh kerudung. Padahal tak demikian. Jilbab bukan kerudung. Kerudung dlm al-Qur'an surah An-Nuur [24]: 31 disebut dgn istilah khimar (jamaknya: khumur), bukan jilbab. Adapun jilbab yg terdapat dlm surah al-Ahzab [33]: 59, sebenarnya adlh baju longgar yg menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah.
Kesalahpahaman lain yg sering dijumpai adlh anggapan bahwa busana muslimah itu yg penting sudah menutup aurat, sedang mode baju apakah terusan / potongan, / memakai celana panjang, dianggap bukan masalah. Dianggap, model potongan / bercelana panjang jeans oke-oke saja, yg penting 'kan sudah menutup aurat. Kalau sudah menutup aurat, dianggap sudah berbusana muslimah secara sempurna. Padahal tak begitu. Islam telah menetapkan syarat-syarat bagi busana muslimah dlm kehidupan umum, seperti yg ditunjukkan oleh nash-nash al-Qur'an dan as-Sunnah. Menutup aurat itu hanya salah satu syarat, bukan satu-satunya syarat busana dlm kehidupan umum. Syarat lainnya misalnya busana muslimah tak boleh menggunakan bahan tekstil yg transparan / mencetak lekuk tubuh perempuan. Dengan demikian, walaupun menutup aurat tapi kalau mencetak tubuh alias ketat - / menggunakan bahan tekstil yg transparan- tetap belum dianggap busana muslimah yg sempurna.
Karena itu, kesalahpahaman semacam itu perlu diluruskan, agar kita dpt kembali kepada ajaran Islam secara murni serta bebas dari pengaruh lingkungan, pergaulan, / adat-istiadat rusak di tengah masyarakat sekuler sekarang. Memang, jika kita konsisten dgn Islam, terkadang terasa amat berat. Misalnya saja memakai jilbab (dalam arti yg sesungguhnya). Di tengah maraknya berbagai mode busana wanita yg diiklankan trendi dan up to date, jilbab secara kontras jelas akan kelihatan ortodoks, kaku, dan kurang trendi (dan tentu, tak seksi). Padahal, busana jilbab itulah pakaian yg benar bagi muslimah.
Di sinilah kaum muslimah diuji. Diuji imannya, diuji taqwanya. Di sini dia harus memilih, apakah dia akan tetap teguh mentaati ketentuan Allah dan Rasul-Nya, seraya menanggung perasaan berat hati tapi berada dlm keridhaan Allah, / rela terseret oleh bujukan hawa nafsu / rayuan syaitan terlaknat untk mengenakan mode-mode liar yg dipropagandakan kaum kafir dgn tujuan agar kaum muslimah terjerumus ke dlm limbah dosa dan kesesatan.
Berkaitan dgn itu, Nabi Saw pernah bersabda bahwa akan tiba suatu masa di mana Islam akan menjadi sesuatu yg asing -termasuk busana jilbab- sebagaimana awal kedatangan Islam. Dalam keadaan seperti itu, kita tak boleh larut. Harus tetap bersabar, dan memegang Islam dgn teguh, walaupun berat seperti memegang bara api. Dan insyaAllah, dlm kondisi yg rusak dan bejat seperti ini, mereka yg tetap taat akan mendapat pahala yg berlipat ganda. Bahkan dgn pahala lima puluh kali lipat daripada pahala para shahabat. Sabda Nabi Saw:
"Islam bermula dlm keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yg asing. Maka beruntunglah orang-orang yg terasing itu." [HR. Muslim no. 145].
"Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari yg memerlukan kesabaran. Kesabaran pd masa-masa itu bagaikan memegang bara api. Bagi orang yg mengerjakan suatu amalan pd saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yg mengerjakan semisal amalan itu. Ada yg berkata, "Hai Rasululah, apakah itu pahala lima puluh di antara mereka?" Rasululah Saw menjawab, "Bahkan lima puluh orang di antara kalian (para shahabat)." [HR. Abu Dawud, dgn sanad hasan].
Baca juga: Cara Tampil Cantik dgn Busana Muslimah, Mudah dan MurahDesain dan Padu Padan Busana Muslimah Untuk Remaja 2015
Karena itu dlm persoalan pakaian antara penganut sistem kapitalis dan sistem Islam jelas perbeda. Dalam sistem kapitalis pakaian dianggap sebagai salah satu ungkapan kepribadian, sebagai unsur penarik lawan jenis dan karena itu memiliki nilai ekonomis. Bentuk tubuh seseorang -apalagi wanita-sangat berpengaruh terhadap makna kebahagiaan dan masa depan.
Adapun Islam menganggap bahwa pakaian digunakan memiliki karakteristik yg sangat jauh dari tujuan ekonomis apalagi yg mengarah pd pelecehan penciptaan makhluk Allah. Karena itu di dlm Islam:
Mari Berjilbab
1. Pakaian dikenakan oleh seorang muslim maupun muslimah sebagai ungkapan ketaatan dan ketundukan kepada Allah, karena itu berpakaian bagi seorang muslim memiliki nilai ibadah. Karena itu dlm berpakaian iapun mengikuti aturan yg ditetapkan Allah.
2. Kepribadian seseorang ditentukan semata-mata oleh aqliyahnya (bagaimana dia menjadikan ide-ide tertentu untk pandangan hidupnya) dan nafsiyahnya (dengan tolok ukur apa dan seberapa banyak dia berbuat dlm memenuhi kebutuhan hidup dan melampiaskan nalurinya).
3. Setiap manusia memiliki kedudukan yg sama, yg membedakan adlh takwanya.
Melalui cara berpakaian yg Islami, sesungguhnya Allah jg berkehendak memuliakan manusia sebagai makhluk yg memang telah Allah ciptakan sebagai makhluk yg mulia. Sebaliknya dgn tak mengikuti cara berpakaian sesuai yg dikehendaki Allah, menyebabkan kedudukan manusia jatuh.
Walhasil seorang muslim dan muslimah wajib mengetahui aturan berpakaian agar dlm berpakaian dan berpenampilan ia akan mendapatkan ridha Allah, bukan sebaliknya mendapatkan murka Allah.
Cara berpakaian Islami bagi kaum muslimah adlh dgn mengenakan jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yg dimaksud dgn jilbab adlh kerudung. Padahal tak demikian. Jilbab bukan kerudung. Kerudung dlm al-Qur'an surah An-Nuur [24]: 31 disebut dgn istilah khimar (jamaknya: khumur), bukan jilbab. Adapun jilbab yg terdapat dlm surah al-Ahzab [33]: 59, sebenarnya adlh baju longgar yg menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah.
Kesalahpahaman lain yg sering dijumpai adlh anggapan bahwa busana muslimah itu yg penting sudah menutup aurat, sedang mode baju apakah terusan / potongan, / memakai celana panjang, dianggap bukan masalah. Dianggap, model potongan / bercelana panjang jeans oke-oke saja, yg penting 'kan sudah menutup aurat. Kalau sudah menutup aurat, dianggap sudah berbusana muslimah secara sempurna. Padahal tak begitu. Islam telah menetapkan syarat-syarat bagi busana muslimah dlm kehidupan umum, seperti yg ditunjukkan oleh nash-nash al-Qur'an dan as-Sunnah. Menutup aurat itu hanya salah satu syarat, bukan satu-satunya syarat busana dlm kehidupan umum. Syarat lainnya misalnya busana muslimah tak boleh menggunakan bahan tekstil yg transparan / mencetak lekuk tubuh perempuan. Dengan demikian, walaupun menutup aurat tapi kalau mencetak tubuh alias ketat - / menggunakan bahan tekstil yg transparan- tetap belum dianggap busana muslimah yg sempurna.
Karena itu, kesalahpahaman semacam itu perlu diluruskan, agar kita dpt kembali kepada ajaran Islam secara murni serta bebas dari pengaruh lingkungan, pergaulan, / adat-istiadat rusak di tengah masyarakat sekuler sekarang. Memang, jika kita konsisten dgn Islam, terkadang terasa amat berat. Misalnya saja memakai jilbab (dalam arti yg sesungguhnya). Di tengah maraknya berbagai mode busana wanita yg diiklankan trendi dan up to date, jilbab secara kontras jelas akan kelihatan ortodoks, kaku, dan kurang trendi (dan tentu, tak seksi). Padahal, busana jilbab itulah pakaian yg benar bagi muslimah.
Di sinilah kaum muslimah diuji. Diuji imannya, diuji taqwanya. Di sini dia harus memilih, apakah dia akan tetap teguh mentaati ketentuan Allah dan Rasul-Nya, seraya menanggung perasaan berat hati tapi berada dlm keridhaan Allah, / rela terseret oleh bujukan hawa nafsu / rayuan syaitan terlaknat untk mengenakan mode-mode liar yg dipropagandakan kaum kafir dgn tujuan agar kaum muslimah terjerumus ke dlm limbah dosa dan kesesatan.
Berkaitan dgn itu, Nabi Saw pernah bersabda bahwa akan tiba suatu masa di mana Islam akan menjadi sesuatu yg asing -termasuk busana jilbab- sebagaimana awal kedatangan Islam. Dalam keadaan seperti itu, kita tak boleh larut. Harus tetap bersabar, dan memegang Islam dgn teguh, walaupun berat seperti memegang bara api. Dan insyaAllah, dlm kondisi yg rusak dan bejat seperti ini, mereka yg tetap taat akan mendapat pahala yg berlipat ganda. Bahkan dgn pahala lima puluh kali lipat daripada pahala para shahabat. Sabda Nabi Saw:
"Islam bermula dlm keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yg asing. Maka beruntunglah orang-orang yg terasing itu." [HR. Muslim no. 145].
"Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari yg memerlukan kesabaran. Kesabaran pd masa-masa itu bagaikan memegang bara api. Bagi orang yg mengerjakan suatu amalan pd saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yg mengerjakan semisal amalan itu. Ada yg berkata, "Hai Rasululah, apakah itu pahala lima puluh di antara mereka?" Rasululah Saw menjawab, "Bahkan lima puluh orang di antara kalian (para shahabat)." [HR. Abu Dawud, dgn sanad hasan].
Baca juga: Cara Tampil Cantik dgn Busana Muslimah, Mudah dan MurahDesain dan Padu Padan Busana Muslimah Untuk Remaja 2015
0 Response to "Berpakaian Islami, Muslimah Wajib Baca - jenis kain"
Post a Comment