
Perkataan busuk tersebut selengkapnya adlh seperti berikut :
إنا لم نجتمع معهم على إله ولا على نبي ولا على إمام وذلك أنهم يقولون إن ربهم هو الذي كان محمد صلى الله عليه وآله نبيه وخليفته بعده أبو بكر ونحن لا نقول بهذا الرب ولا بذلك النبي بل نقول إن الرب الذي خليفة نبيه أبو بكر ليس ربنا ولا ذلك النبي نبينا
Sesungguhnya kami (Syi’ah) tak akan bersepakat dgn mereka (Ahlus-Sunnah) tentang ilah, tak pula tentang Nabi, dan tak pula tentang Imam. Hal itu karena Ahlus-Sunnah mengatakan bahwa Rabb mereka adlh Rabb yg Muhammad adlh nabi-Nya dan Khalifah sesudahnya adlh Abu Bakar. Sedangkan kami tak akan berkata dgn Rabb yg seperti ini, tak pula dgn Nabi yg seperti ini. Bahkan kami katakan : Sesungguhnya Rabb yg khalifah Nabi-Nya adlh Abu Bakar bukanlah Rabb kami, dan Nabi seperti itu bukanlah Nabi kami. (Al-Anwar An-Nu’maniyah 2/278)
Kutipan ni diantaranya dpt kita baca di sini / di sini dan di sini, dan jg yg lainnya. Perhatikanlah, bahwa kutipan perkataan ulama Syi’ah itu disebutkan berasal dari kitab Al-Anwarul-Nu’maniyah juz 2 halaman 278. Tapi lucunya, terkait kutipan dari perkataan busuk dari Al-Jazairy ini, ada segelintir orang2 Syi’ah yg dgn kebodohannya malah mencoba mengingkarinya dan menyebut kutipan tersebut sebagai fitnah.
Orang Syi’ah itu mengatakan :
FITNAH BARU TENTANG SYIAH. Hahahaaa... lucuuuu banget karena TERBUKTI: 1) Babnya ga ada di kitab aslinya. 2) Halamannya jg maximal 266, sementara mereka bilang itu ada di halaman 278.
3) itu Kitab tentang Imam Zamaan afs, dan ga ada urusan sama sunni.
Dasaaaar provokator.. !! mungkin karena mazhab khayali, jadi ya, terserah aja mau ngarang bebas juga.. yg penting khayaaal dan fitnah tersebar.. hehehee.. untung orang syiah sabaaaarr.
Cek di sini : https://www.facebook.com/emiliar.az/posts/901002376659981?pnref=story
Orang Syi’ah ni mengatakan bahwa juz ke-2 dari kitab Al-Anwarul-Nu’maniyah yg asli itu hanya sampai halaman 266, maka menurut dia mustahil ada halaman ke-278.
Untuk menguatkan kesimpulannya itu, si penulis artikel Syi'ah itu tak lupa menyertakan screenshot dari daftar Isi kitab An-Anwarul-Nu’maniyah yg memang hanya sampai halaman 266 (dan insya Allah, nanti kita akan lihat bahwa hal ni hanya menunjukan kebodohannya dan keawamannya dlm masalah kitab).
Tragisnya, kebodohannya itu kemudian dipercaya dgn bodohnya oleh orang2 Syi’ah yg bodoh lainnya, sampai2 ada diantara mereka yg berkomentar :
Mau fitnah tapi gak di cek wkwkwkwk dasar mahzab khayali...sesuai sama yg di ikuti.. semuanya khayali...Lalu, dgn bodohnya, si penulis artikel ikut menanggapi :
Dan :
Jangan2 suneon buat buku baru dgn judul yg sama pluusss tambahan keterangan2 palsu n pitnah eehhhh fitnah.
Emang menggelikan tapi jg menyebalkan.. karena mereka kira, kita sama bodohnya sama mereka, dan itu menyakitkan !!!:D berasa kan, betapa Ga enaknya, kalo dikira bodoh sama orang bodoh.. ampuuun deeeh...
Lalu, komentar orang Syi’ah bodoh lainnya :
Iya , nggak afdol kayaknya kalo nggak bikin fitnah metreka itu , udah kecanduan tebar fitnah , otaknya tumpul deh.
iya kalo ada otaknya.... kayanya gak ada otaknya deh... wkwkwwk.
Ud menjadi kebiasaan wahbi tanduk setan..di bongkar satu buat lgi trusssssss. Ya begitulah dajjal nead."
Benar2 bodoh, dan ni benar2 humor yg sangat lucu sekaligus tragis.
Seperti inikah kualitas orang2 Syi’ah di Indonesia sini?
Orang Syi’ah yg menulis artikel jelas sekali bodohnya, sedangkan orang2 Syi’ah yg ikut2an menyukai dan mengomentari artikel tersebut adlh orang2 yg sangat bodoh yg sepertinya tak pernah dan tak mau lagi menggunakan isi kepalanya. So, dgn kualitas seperti ini, maka tak heran jika mereka selama ni bisa dibodohi oleh ulama dan petinggi2 Syi’ah sehingga mau saja mengikuti ajaran mereka yg rusak dan busuk, seperti kerbau yg dicocok hidungnya.
Untuk meng-clearkan masalah ini, maka mari kita perhatikan dua point di bawah ini...
Pertama :
Mari kita perhatikan perkataan salah satu ulama besar Syi’ah di masa sekarang yg bernama ‘Ali Alu Muhsin di websitenya saat dia berkata :
الشيعة يقولون: إنا لا نجتمع معهم (أي مع السنة) على إله، ولا على نبي، ولا على إمام، وذلك أنهم يقولون: إن ربهم هو الذي كان محمد نبيه، وخليفته من بعدُ أبو بكرِ، ونحن لا نقول بهذا الرب، ولا بذلك النبي، بل نقول: إن الرب الذي خليفة نبيه أبو بكر ليس ربنا، ولا ذلك النبي نبينا.
انظر: كتاب (الأنوار النعمانية) لنعمة الله الجزائري 2/278.
الإجابة:
هذا الكلام قاله السيِّد نعمة الله الجزائري قدس سره في الأنوار النعمانية، وهو كلام واضح جداً
Syi’ah mengatakan : Sesungguhnya kami (Syi’ah) tak akan bersepakat dgn mereka (yaitu dgn Ahlus-Sunnah) atas Tuhan, tak pula atas Nabi, dan tak pula atas Imam. Hal itu karena Ahlus-Sunnah mengatakan bahwa Rabb mereka adlh Rabb yg Muhammad adlh nabi-Nya dan Khalifah sesudahnya adlh Abu Bakar. Sedangkan kami tak akan berkata dgn Rabb yg seperti ini, tak pula dgn Nabi yg seperti ini. Bahkan kami katakan : Sesungguhnya Rabb yg khalifah Nabi-Nya adlh Abu Bakar bukanlah Rabb kami, dan Nabi seperti itu bukanlah Nabi kami.
Lihat : kitab Al-Anwar An-Nu’maniyah karya Ni’matullah Al-Jazairy 2/287.
Jawab (A'li Alu Muhsin):
"Perkataan ni memang dikatakan oleh Sayyid Ni’matullah Al-Jazairy di dlm kitab Al-Anwarul-Nu’maniyah, dan perkataan ni adlh perkataan yg sangat jelas. Lihat di websitenya : http://almohsin.org/index.php?act=qa&action=view&print=1&id=1414
Nah, perkataan ulama Syi'ah ni menunjukan bahwa dia mengakui kalau perkataan seperti itu adlh benar perkataannya Al-Jazairy.
Hal ni jg ditegaskan oleh ulama Syi’ah tersebut dlm kitabnya Lilaahi wa Lil-Haqiqah :
قال السيد نعمة الله الجزائري: ( إنا لا نجتمع معهم - أي مع السنة - على إله، ولا على نبي، ولا على إمام، وذلك أنهم يقولون: إن ربَّهم هو الذي كان محمد نبيه وخليفته من بعده أبو بكر. ونحن لا نقول بهذا الرب ولا بذلك النبي، بل نقول: إن
الرب الذي خليفة نبيه أبو بكر ليس ربنا ولا ذلك النبي نبينا ) الأنوار الجزائرية 2/278 باب نور في حقيقة [كذا] دين الإمامية والعلة التي من أجلها يجب الأخذ بخلاف ما تقوله العامة.
وأقول: إن كلام السيِّد نعمة الله الجزائري رحمه الله واضح جداً
Al-Jazairy mengatakan : Sesungguhnya kami (Syi’ah) tak akan bersepakat dgn mereka (yaitu dgn Ahlus-Sunnah) atas Tuhan, tak pula atas Nabi, dan tak pula atas Imam. Hal itu karena Ahlus-Sunnah mengatakan bahwa Rabb mereka adlh Rabb yg Muhammad adlh nabi-Nya dan Khalifah sesudahnya adlh Abu Bakar. Sedangkan kami tak akan berkata dgn Rabb yg seperti ini, tak pula dgn Nabi yg seperti ini. Bahkan kami katakan : Sesungguhnya Rabb yg khalifah Nabi-Nya adlh Abu Bakar bukanlah Rabb kami, dan Nabi seperti itu bukanlah Nabi kami.
(Al-Anwar Al-Jazairiyah 2/287)
Aku (‘Ali Alu Muhsin) katakan : Sesungguhnya perkataan Al-Jazairi ni sangat jelas.
(Lilaahi wa Lil-Haqiqah 2/463-464)
Nah, sekali lagi, lihatlah, bahkan ulama besar Syi’ah di masa sekarang sendiripun mengakui kalau perkataan busuk itu memang perkataannya Al-Jazairy yg ada di dlm kitab Al-Anwarul-Nu’maniyah dan dia tak mengingkari kalau perkataan itu ada di juz 2 halaman 278.
Tapi, dgn bodohnya Syi’ah2 recehan di Indonesia sini malah hendak mengingkarinya dan menganggap kalau kutipan perkataan itu hanyalah fitnah??
C’mon Syi’ah, bangunlah, dan cobalah untk menjadi orang yg sedikit cerdas dan jangan mau terus2an dibodohi....
Kedua :
Satu hal mendasar yg diketahui oleh orang yg terbiasa membaca kitab adlh bahwa satu kitab yg dicetak oleh dua / lebih percetakan yg berbeda adakalanya / seringkali akan menghasilkan nomor halaman yg berbeda pula. Dan ni merupakan satu pengetahuan yg sangat mendasar sekali.
Perhatikanlah kitab yg dijadikan rujukan oleh -misalnya- blognya jaser leonheart yg mengutipkan perkataan Al-Jazairy. Maka, kitab yg dijadikan rujukan adlh kitab Al-Anwar An-Nu’maniyah yg diterbitkan oleh Muassasah Al-A’lamiy, Beirut, Libanon.
Sedangkan, kitab yg dijadikan rujukan oleh orang Syi’ah itu, jika di lihat dari screenshotnya, maka kitab yg dia jadikan rujukan adlh dari cetakannya Darul-Qari-Darul-Kufah cetakan pertama tahun 2008.
Kita dpt membaca cetakan kitab yg dijadikan rujukan oleh orang Syi'ah itu secara online di http://narjes-library.com/2011/07/blog-post_278.html.
Klik juz 2, buka halaman 266, lalu lihat daftar Isi-nya, dan kita dpt melihat bahwa itu persis seperti daftar isi yg telah dijadikan screen shot oleh orang Syi’ah tersebut.
Seperti ni screenshotnya (klik untk memperbesar):

Nah, kalaulah memang nomor halamannya berbeda, maka itu sangat wajar dan sah2 saja. Yang penting adlh bahwa perkataan dari ulama Syi’ah yg bernama Al-Jazairy itu sebenarnya sama2 ada pd kitab dari kedua cetakan yg berbeda tersebut, meski beda nomor halaman.
Adapun yg dikutipkan oleh teman2 Ahlus-Sunnah, yg berasal dari Muassasah Al-A’lamiy, maka perkataan busuk itu dikatakan berada pd juz 2 halaman 278. Dan keberadaan perkataan Al-Jazairy yg ada pd juz 2 halaman 278 ni telah diakui kebenarannya oleh salah seorang ulama Syi’ah di masa sekarang yaitu Ali Alu Muhsin, baik di websitenya maupun di dlm kitabnya, sebagaimana telah dinukilkan sebelumnya di point pertama.
Sedangkan yg dibawakan oleh orang Syi’ah itu, yakni dari cetakannya Darul-Qari-Darul-Kufah, maka sebenarnya orang Syi’ah itu sendiri akan dpt membaca perkataan busuk Al-Jazairy itu ada pd juz 2 halaman 191, dan screenshotnya adlh sebagai berikut (klik untk memperbesar):

Perhatikan yg diwarnai dgn warna biru... Ini menujukan kalau orang Syi’ah tersebut sebenarnya tak membaca kitab tersebut. Akan tetapi dia hanya sekedar melihat jumlah halamannya belaka, dan dgn hanya modal seperti itu dia sudah merasa memiliki argument yg kuat, kemudian berkata : Ini adlh fitnah.
Ah, dasar Syi’ah. Ada-ada saja.
0 Response to "Syi’ah yang bodoh & membodohi Syi’ah2 bodoh lainnya"
Post a Comment