2ndgirls.blogspot.com - Kali ni kita akan membahas artikel dlm ruang lingkup ilmu sosial, yaitu Konsep Keluarga Inti dan Keluarga Besar serta Fungsi Keluarga, tanpa membuang waktu lagi silakan simak pembahasannya berikut ini.
KONSEP KELUARGA INTI
Salah satu alasan mendasar terbentuknya keluarga adlh pemenuhan kebutuhan biologis manusia, dlm bentuk perkawinan antara 2 (dua) makhluk manusia yg berlainan jenis kelamin, yaitu pria dan wanita. Hal ni sesuai dgn kodrat manusia yg satu sama lain saling membutuhkan. Oleh karena itu, mereka saling mencari dan saling bertemu sehingga tumbuhlah benih kasih sayang, saling mencintai dan saling melindungi. Hubungan kasih sayang dan saling mencintai ni kemudian diwujudkan dlm ikatan perkawinan yg sesuai dgn norma kehidupan dan aturan hukum yg berlaku.
Dalam suatu ikatan perkawinan, pria sebagai suami yg berfungsi sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga. Ikatan suami istri merupakan titik awal suatu kelahiran anak sebagai anggota keluarga dan sekaligus sebagai penerus generasi dari ikatan yg sudah terbentuk tersebut. Kelahiran anak merupakan titik awal terbentuknya unit masyarakat terkecil yg disebut keluarga. Suami dlm ikatan keluarga disebut sebagai ayah dari anak, sedangkan untk istri disebut dgn ibu.
Baca jg : Pengertian dan Ciri-ciri Norma Sosial
Keluarga adlh kesatuan antara suami sebagai ayah dan istri sebagai ibu, dan anak sebagai keturunan mereka. Keluarga dlm arti ni disebut dgn keluarga inti / keluarga dlm arti sempit. Keluarga dlm arti sempit meliputi ayah, ibu, dan keturunan mereka atas dasar ikatan perkawinan dan hubungan darah.
KONSEP KELUARGA BESAR
Keluarga besar adlh perluasan dari keluarga inti, yg tetap didasarkan pd ikatan perkawinan dan hubungan darah. Ikatan perkawinan dan hubungan dlm keluarga inti adlh dasar yg menentukan siapa yg termasuk dlm anggota keluarga besar tersebut yg berasal dari luar keluarga inti. Mereka menjadi keluarga besar atas dasar:
- Ikatan perkawinan keluarga inti, yaitu ayah dan ibu, mertua, kakek dan nenek mertua, paman dan bibi mertua, kakak dan adik ipar, serta cucu mertua.
- Hubungan darah, yaitu ayah dan ibu kandung, kakek dan nenek kandung, paman dan bibi kandung, kakak dan adik kandung, serta cucu kandung.
Konsep keluarga besar ni umumnya dianut di negara-negara Timur, misalnya Cina, Jepang, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan lainnya. Di kalangan masyarakat Indonesia, konsep keluarga besar berdasarkan hubungan pengikat yg lain dpt diketahui dari kenyataan dan dibuktikan dgn munculnya konsep, seperti Keluarga Besar Siliwangi yg berdasarkan etnis dan konsep keluarga lainnya.
Munculnya beberapa keluarga besar yg menyimpang dari konsep sebenarnya mengakibatkan semakin kaburnya konsep keluarga dari aslinya. Untuk mengatasinya maka diperlukan reorientasi konsep keluarga menurut arti yg hakiki, yaitu kesatuan ayah (suami), ibu (istri), serta anak keturunannya dari ayah dan ibu.
Ada beberapa faktor sosial yg menyebabkan ikatan keluarga besar semakin erat hubungannya, sehingga dpt menjadi pengikat dlm hubungan / ikatan keluarga besar tersebut, antara lain:
- Faktor sosial psikologis, yaitu rasa kasih sayang yg sudah tertanam, tak mau berpisah dari kelompok
- Faktor sosial budaya, yaitu cara hidup, pola perilaku, dan lingkungan geografis
- Faktor sosial ekonomi, yaitu kemiskinan, pekerjaan tak tetap, penghasilan kecil dan pendidikan rendah, yg menumbuhkan solidaritas dan saling ketergantungan.
Konsep keluarga besar cukup kuat dianut oleh masyarakat Indonesia, terutama sekali keluarga besar yg didasarkan pd ikatan perkawinan dan hubungan darah. Hal ni dpt dijumpai di berbagai daerah etnis di Indonesia, terutama di lingkungan masyarakat pedesaan. Di kalangan masyarakat Minangkabau dijumpai rumah gadang, dlm masyarakat Dayak disebut rumah panjang, di Bali dijumpai kasta, dan di masyarakat Sumatera, Sulawesi / Maluku dijumpai marga / famili.
Namun, makin maju dan meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, makin banyak pengaruh budaya eksternal yg positif, maka makin sejahtera hidup mereka dan makin mampu mengatasi masalah kehidupan keluarga, tetapi makin longgar dan mengendur pula hubungan pengikat tadi. Tradisi, solidaritas dan saling ketergantungan berangsur-angsur melemah dan ditinggalkan, bahkan cenderung beralih ke konsep keluarga inti / keluarga dlm arti yg hakiki, dgn pola hidup modern. Pandangan hidup mengarah ke paham individualisme, perubahan ni lebih terlihat jelas pd kalangan masyarakat perkotaan dibandingkan dgn masyarakat pedesaan.
FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga diantaranya yaitu:
1. Penerus Generasi
Perkawinan merupakan realisasi pemenuhan biologis (seksual) manusia. Pemenuhan kebutuhan biologis tersebut hanya dpt dipenuhi dgn sempurna apabila terjadi hubungan suami istri. Jika demikian, maka tujuan perkawinan adlh terpenuhinya kebutuhan biologis dan lahirnya anak merupakan akibat dari hubungan suami istri tersebut. Dalam hal ini, keluarga berfungsi sebagai penerus generasi karena tanpa keluarga generasi berikutnya tak akan ada.
Pembentukan keluarga dan penerus generasi ni berlangsung secara terus menerus dan turun menurun. Karena penerus generasi tadi berasal dari lingkungan keluarga sebelumnya, maka sistem nilai budaya pun ikut dikembangkan terus pd dan oleh generasi berikutnya.
2. Fungsi Budaya dan Sistem Nilai Budaya
Keluarga jg berfungsi sebagai sumber budaya dan sistem nilai budaya. Dikatakan sumber budaya karena keluarga adlh pusat interaksi sosial pertama suami dan istri. Kemudian ditambah anak yg lahir dari hubungan suami dan istri. Dengan demikian, interaksi sosial yg membentuk keluarga adlh interaksi ayah dan ibu, interaksi antara ayah/ibu dan anak mereka. Oleh karena interaksi tersebut berlangsung lama dan terus menerus, maka terbentuklah sistem nilai budaya yg bersifat normatif dlm lingkungan keluarga yg menjadi pedoman hidup anggota keluarga. Sistem nilai ni akhirnya membudaya, sehingga fungsi keluarga ni dpt dikatakan jg fungsi sosial budaya.
3. Fungsi Pendidikan
Budaya dan nilai budaya mula-mula tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga sebagai unit masyarakat terkecil, kemudian berkembang ke lingkungan masyarakat luas. Perkembangan tersebut melalui proses yg lama, dari tingkat alamiah sampai ke tingkat penerapan ilmu pengetahuan di lingkungan keluarga. Keberhasilan membina pendidikan keluarga menjadi cermin keberhasilan membina pendidikan masyarakat. Fungsi pendidikan keluarga ni disebut jg fungsi sosial edukatif.
Dalam pembinaan keluarga, pendidikan pertama bermula dari orang tua di lingkungan keluarga. Apabila pendidikan anak di lingkungan keluarga berhasil, pendidikan anak di sekolah sesungguhnya adlh perluasan dan peningkatan dari pendidikan anak di lingkungan keluarga. Pendidikan orang tua kepada anak di lingkungan keluarga merupakan titik awal dari pendidikan guru terhadap murid di sekolah. Dengan kata lain, guru di sekolah adlh perpanjangan dari orang tua di lingkungan keluarga.
Baiklah sobat, inilah pembahasan artikel kali ni mengenai Konsep Keluarga Inti dan Keluarga Besar serta Fungsi Keluarga. Semoga bermanfaat bagi sobat semuanya dan dpt menambah ilmu sobat dlm bidang Ilmu Sosial.
other source : http://google.com, http://softilmu.blogspot.com, http://youtube.com
0 Response to "Konsep & Fungsi Keluarga - Fisika"
Post a Comment