2ndgirls.blogspot.com - Kisah kedua berikutnya adlh tentang Syeikh Hasan Al-Bashri. Beliau hidup di tahun ke-21 sampai ke-110 Hijriyah, dan beliau merupakan penasehat spiritual Khalifah Umar bin Abdul Aziz r.a. (61-101 H). Beliau sangat terkenal dgn julukan "Panutan Zaman dari Bashrah", karena luar biasa hebat dan sholehnya.
Syeikh Hasan Al-Bashri adlh seorang alim ulama yg diakui sebagai mahagurunya para alim ulama generasi ke-3 (bahasa sederhananya; zaman cucu-cicit kanjeng nabi dan para sahabat). Lantas, bagaimanakah sikap beliau ketika menghadapi orang non-muslim?
Beliau tak cuma sekadar berteman biasa, beliau malah bersahabat erat dgn seorang pendeta Nasrani. Seringkali saat bertemu di jalan, keduanya berpelukan dan saling menanyakan kabar, bahkan terkadang si pendeta Nasrani "memamerkan" Syeikh Hasan Al-Bashri ke jemaatnya.
Syeikh Hasan Al-Bashri bersikap lembut pd orang non-muslim, adlh karena mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW.
Seperti kita tahu, Baginda Rasulullah SAW selalu bersikap baik dan ramah pd siapa saja. Tidak hanya kepada para sahabat yg mau memeluk agama Islam, bahkan dgn kalangan non-muslim yg memusuhi pun Nabi Muhammad SAW selalu menampilkan akhlak mulia.
Nabi Muhammad SAW adlh orang pertama yg menjenguk orang Arab yg selalu meludahinya dan mendoakan segera sembuh. Nabi Muhammad SAW justru meminta Malaikat Jibril menahan diri, ketika penduduk kota Thaif sudah melewati batas penolakannya. Bahkan, kedua tangan mulia Baginda Rasulullah SAW yg menolong Abu Lahab dari lubang jebakan bikinannya sendiri.
Kepada orang non-muslim yg memusuhi saja, umat Islam diteladankan kanjeng nabi untk tetap berakhlak mulia, apalagi dgn umat non-muslim yg tulus menjalin persahabatan.
Dari kisah Syeikh Hasan Al-Bashri tersebut, kita bisa memetik suatu ilmu hikmah, bahwa hendaknya kita selalu bersikap baik kepada siapa saja, seperti yg Nabi Muhammad SAW teladankan.
Dikutip Dari Buku Kembali Menjadi Manusia oleh Doni Febriando
Syeikh Hasan Al-Bashri adlh seorang alim ulama yg diakui sebagai mahagurunya para alim ulama generasi ke-3 (bahasa sederhananya; zaman cucu-cicit kanjeng nabi dan para sahabat). Lantas, bagaimanakah sikap beliau ketika menghadapi orang non-muslim?
Beliau tak cuma sekadar berteman biasa, beliau malah bersahabat erat dgn seorang pendeta Nasrani. Seringkali saat bertemu di jalan, keduanya berpelukan dan saling menanyakan kabar, bahkan terkadang si pendeta Nasrani "memamerkan" Syeikh Hasan Al-Bashri ke jemaatnya.
Syeikh Hasan Al-Bashri bersikap lembut pd orang non-muslim, adlh karena mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW.
Seperti kita tahu, Baginda Rasulullah SAW selalu bersikap baik dan ramah pd siapa saja. Tidak hanya kepada para sahabat yg mau memeluk agama Islam, bahkan dgn kalangan non-muslim yg memusuhi pun Nabi Muhammad SAW selalu menampilkan akhlak mulia.
Nabi Muhammad SAW adlh orang pertama yg menjenguk orang Arab yg selalu meludahinya dan mendoakan segera sembuh. Nabi Muhammad SAW justru meminta Malaikat Jibril menahan diri, ketika penduduk kota Thaif sudah melewati batas penolakannya. Bahkan, kedua tangan mulia Baginda Rasulullah SAW yg menolong Abu Lahab dari lubang jebakan bikinannya sendiri.
Kepada orang non-muslim yg memusuhi saja, umat Islam diteladankan kanjeng nabi untk tetap berakhlak mulia, apalagi dgn umat non-muslim yg tulus menjalin persahabatan.
Dari kisah Syeikh Hasan Al-Bashri tersebut, kita bisa memetik suatu ilmu hikmah, bahwa hendaknya kita selalu bersikap baik kepada siapa saja, seperti yg Nabi Muhammad SAW teladankan.
Dikutip Dari Buku Kembali Menjadi Manusia oleh Doni Febriando
other source : http://okezone.com, http://mushollarapi.blogspot.com, http://merdeka.com
0 Response to "Ahlaq 3 Wali Quthub: Syaikh Hasan Al Bashri - Adab"
Post a Comment