2ndgirls.blogspot.com - Sinopsis Mahaputra Antv Episode 473 Di istana Udaipur, semua raja raja Rajput sedang berkumpul disana di salah satu ruangan istana Udaipur, Raimal datang dan memberikan selamat pd semua Raja karena mereka telah mengambil satu langkah baru kedepan dlm menyatukan negeri Rajputana Jika pangeran Pratap menang maka itu akan menjadi sebuah permulaan baru ujar Raimal dgn sikap kepura puraannya Tapi itu semua akan terjadi hanya jika pangeran Pratap memenangkan kompetisi ini, pangeran Raimal Raimal menganggukkan kepalanya tanda setuju Jika pangeran Pratap menang maka kita semua akan bersama sama bekerja melawan Raja Akbar, tetapi jika dia kalah maka kita semua akan bebas melakukan apa yg ingin kita lakukan, kita bisa memilih apakah akan menjadi musuh / teman bagi Raja Akbar sesuai dgn keinginan kita ujar Raimal lagi sambil menyeringai senang Aku sangat berharap pilihan yg kedua itu tak akan terjadi sela Pratap Kita lihat saja nanti, pangeran Pratap ! Chandrasen sangat optimistis dgn kemenangannya besok, tak lama kemudian Pratap mengundang mereka semua untk makan malam, semua Raja segera beralih ke ruang makan, ketika semua orang meninggalkan ruangan, Bhagwan Das segera mencegat Raimal Apa yg terjadi, Raimal ? Aku jg harus mendukung pangeran Pratap jika dia menang, aku akan melawan harapanku sendiri ujar Bhagwan Das cemas, tapi Raimal berjanji pd Bhagwan Das kalau Pratap tak akan menang bagaimanapun caranya Pangeran Pratap mungkin
tak akan hadir pd kompetisi besok tetapi gerakannya akan jelas terlihat disini ujar Raimal
Malam itu, Kanak Raj, Raimal dan Jagmal mendatangi kandang kuda Pratap yg bernama Chetak, Kanak Raj menunjukkan sebotol racun berwarna biru Racun ni pasti akan membuat Chetak tak bisa ikut berpartisipasi besok, dia tak akan sehat untk mengambil bagian selama beberapa hari kedepan dlm hal apapun ujar Kanak Raj sambil memperhatikan botol racun itu di tangannya Tapi hati hati jangan buat Chetak marah karena jika Chetak tahu apa yg kita perbuat padanya maka dia akan mengisyaratkan dgn cara apapun pd kak Pratap, lalu kita akan dlm masalah besar ujar Jagmal cemas, Raimal sedang memikirkan sesuatu, saat itu Jagmal sedang memberikan sesuatu untk dimakan oleh Chetak, Jagmal berusaha berbicara dgn nada lembut agar Chetak tak curiga, sementara itu Kanak Raj sedang mencampur racun yg dibawanya tadi ke dlm makanan Chetak yg telah dipersiapkan Pratap tadi, tiba tiba tanpa sengaja Kanak Raj bersin di depan Chetak, Chetak kaget dan mulai meringkik dgn kencang sambil menendang nendang hingga lumpur pun terciprat pd wajah ketiga orang tersebut, Raimal, Jagmal dan Kanak Raj mukanya penuh dgn lumpur dan mereka segera pergi meninggalkan Chetak
Di sebuah ruangan, Pratap sedang berlatih melempar panah kecil, semantara Amar Singh, anak Pratap yg memegangi target yg hendak di bidik ayahnya, Amar sangat panik karena dari tadi lemparan ayahnya selalu meleset tak kena ditengah tengah target Tenang saja, Amar . besok pikiran ayah tak akan dialihkan karena kau tak ada disana yg memegangi papan panah itu Amar tersenyum senang, saat itu Ajabde menemui mereka berdua seraya berkata Anakmu mungkin memang tak akan ada disana akan tetapi rakyatmu, sekutumu, musuh musuhmu akan ada disana, mereka semua mempunyai sisi yg lembut untukmu, terlepas dari semua perbedaan yg ada ujar Ajabde sambil memegang tangan Pratap kemudian memberikan Pratap sebuah panah kecil, Pratap mencoba kembali melempar panah kecil itu dan akhirnya kena tepat pd sasaran di tengah tengah, Amar dan Ajabde sangat senang melihat kemampuan Pratap, Amar segera menjatuhkan papan panah itu dan berlari ke arah ayahnya lalu memeluknya erat, Pratap sangat berterima kasih pd Ajabde yg selalu menjadi pendukungnya Aku menghargai Chandrasen, akan tetapi aku harus menang dlm kompetisi ni untk persatuan Rajputana, aku tak punya pilihan lain tetapi menang ! ujar Pratap bangga
Di kandang kuda istana, Chetak sedang memperhatikan pd pakan ternak yg telah disiapkan majikannya yaitu Pratap untuknya, Chetak sangat jelas mengingat situasi yg ada dan teringat ketika Pratap yg menyuruhnya untk menghabiskan makanan tersebut / majikannya itu tak mau berbicara dengannya besok pagi, akhirnya Chetak mulai memakan makanan itu, yg sebenarnya telah dicampur racun oleh Kanak Raj.
Sementara itu Jagmal dan Raimal memasuki istana secara diam diam, pakaian dan wajah mereka kotor terkena lumpur, ketika sampai di dlm dilihatnya ada penjaga yg sedang menjaga di pintu, Raimal dan Jagmal mulai membicarakan tentang kompetisi besok karena para penjaga ada di sekitar mereka, lalu mereka menyuruh para penjaga itu pergi, Jagmal tak mengerti dimana dia akan menemukan air, ketika mereka hendak melangkah lagi, tiba tiba Ratu Bhatyani ada didepan mereka dan bertanya Dari mana saja kalian berdua ? Raimal berbohong dgn mengatakan Jagmal ingin menunjukkan padaku kemampuan menunggang kudanya Ratu Bhatyani tertegun Tapi tak ada satupun kuda yg menyukainya, kak ? Raimal terkejut mendengar ucapan Ratu Bhatyani Aku kira cuma Chetak yg tak suka padamu, Jagmal Raimal berupaya melindungi situasi yg dialami oleh Jagmal agar ibunya tak bertanya tanya lebih jauh lagi
Pada tengah malam, ketika Pratap sedang tertidur, Pratap bermimpi ketika perang terjadi di Mewar, Pratap terbangun secara tiba tiba dgn perasaan gelisah dan di dengarnya Chetak sedang meringkik lantang dari kandang kuda Aku yakin pasti ada sesuatu yg terjadi, kenapa dia meringkik pd jam segini ? Pratap segera keluar dari kamarnya sementara istrinya Ajabde masih tertidur pulas di sampingnya. Pratap segera menuju ke kandang kuda dan menghampiri Chetak Chetak, apakah kau jg mengkhawatirkan sesuatu hal ? kau seharusnya tak usah khawatir, aku akan memenangkan kompetisi ni besok dan misi baru kita akan segera dimulai ujar Pratap sambil membelai belai kepala Chetak, ketika dirabanya kepala Chetak, ternyata Chetak mengalami demam tinggi. Pratap segera memerintahkan prajuritnya untk memanggil tabib istana, tepat pd saat itu Raimal, Jagmal, Kanak Raj dan Chakrapani datang kesana, begitu pula tabib istana Sepertinya Chetak telah salah makan, itulah mengapa tubuhnya saat ni mengalami demam tinggi, dia harus istirahat selama 2 sampai 3 hari ujar tabib istana, akhirnya Pratap menyuruh pelayannya untk menyiapkan kuda yg lain untk kompetisi besok, Chetak langsung meringkik keras sebagai tanda tak suka Tenang, tenang Chetak . kau harus beristirahat ujar Pratap pd kuda kesayangannya, Chakrapani yg saat itu ada disana merasa heran dan gelisah Apakah prediksiku selama ni benar ? bathin Chakrapani dlm hati
Keesokan harinya, Ajabde melakukan tilak dan aarti untk Pratap yg hendak berangkat menghadapi kompetisi, saat itu Amar Singh jg menemani ibunya melepas ayahnya ikut kompetisi Aku yakin ayah pasti akan menang ! ujar Amar Singh kemudian mereka memohon restu pd Dewa Khrisna dgn mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
Di tempat Chandrasen, Ram Singh mencoba menenangkan adiknya, Chandrasen agar tetap tenang dlm menghadapi kompetisi ni Itu adlh kelemahanmu, Chandrasen . berusahalah untk tetap tenang Chandrasen setuju untk mengingatnya baik baik dlm benaknya Tapi aku ingin membalas sakit hati Phool kali ini, kak Raimal yg jg ada disana memberikan selamat dan dukungannya untk Chandrasen agar menang Kemenanganmu akan menjadi kemenangan Raja Akbar bathin Raimal dlm hati sambil tersenyum sinis
Sementara itu Chakrapani merasa panik dan tegang Chandrasen bisa saja melakukan hal apapun untk membalaskan dendamnya pd pangeran pangeran Pratap, Guru tapi Guruji mempunyai keyakinan kalau Pratap pasti akan menang Tujuannya itu sangat luar biasa dan mulia daripada motifasi pribadi yg dimiliki oleh Chandrasen, keinginan Pratap itu sangat berarti bagi kebaikan tiap orang, saat ni hanya inilah permasalahannya ujar Guruji, sedangkan Chakrapani sangat berharap kalau prediksinya kali ni tentang Pratap akan keliru dan apa yg diharapkannya akan menjadi kenyataan.
Jagmal meminum apa yg telah Kanak Raj berikan pd kuda Pratap, Jagmal menemukan cairan itu, dilihatnya minuman itu sangat lezat, Jagmal berfikir mungkin ada alkohol didalam cairan itu, Kanak Raj telah mencampurkannya dlm makanan kuda, Kanak Raj berfikir kalau alkohol itu akan memiliki efek yg sama pd kuda juga, ketika mereka berbalik, saat itu Chetak mulai meringkik keras, Jagmal mengejek Chetak sambil mabuk.
Sementara itu dikamar Maharaja Udai Singh, Pratap memohon restu pd ayahnya dgn menyentuh kaki ayahnya, Maharaja Udai Singh memberikan restunya, kemudian Pratap jg memohon restu pd Ratu Bhatyani, Ratu Bhatyani jg memberikan restunya Aku yakin aku akan berhasil dlm misiku ni dan melempar pasukan Mughal keluar dari negeri India agar kembali ke tanah airnya sendiri bathin Pratap dlm hati. baca selanjutnya Sinopsis Mahaputra Antv Episode 474.
tak akan hadir pd kompetisi besok tetapi gerakannya akan jelas terlihat disini ujar Raimal
Malam itu, Kanak Raj, Raimal dan Jagmal mendatangi kandang kuda Pratap yg bernama Chetak, Kanak Raj menunjukkan sebotol racun berwarna biru Racun ni pasti akan membuat Chetak tak bisa ikut berpartisipasi besok, dia tak akan sehat untk mengambil bagian selama beberapa hari kedepan dlm hal apapun ujar Kanak Raj sambil memperhatikan botol racun itu di tangannya Tapi hati hati jangan buat Chetak marah karena jika Chetak tahu apa yg kita perbuat padanya maka dia akan mengisyaratkan dgn cara apapun pd kak Pratap, lalu kita akan dlm masalah besar ujar Jagmal cemas, Raimal sedang memikirkan sesuatu, saat itu Jagmal sedang memberikan sesuatu untk dimakan oleh Chetak, Jagmal berusaha berbicara dgn nada lembut agar Chetak tak curiga, sementara itu Kanak Raj sedang mencampur racun yg dibawanya tadi ke dlm makanan Chetak yg telah dipersiapkan Pratap tadi, tiba tiba tanpa sengaja Kanak Raj bersin di depan Chetak, Chetak kaget dan mulai meringkik dgn kencang sambil menendang nendang hingga lumpur pun terciprat pd wajah ketiga orang tersebut, Raimal, Jagmal dan Kanak Raj mukanya penuh dgn lumpur dan mereka segera pergi meninggalkan Chetak
Di sebuah ruangan, Pratap sedang berlatih melempar panah kecil, semantara Amar Singh, anak Pratap yg memegangi target yg hendak di bidik ayahnya, Amar sangat panik karena dari tadi lemparan ayahnya selalu meleset tak kena ditengah tengah target Tenang saja, Amar . besok pikiran ayah tak akan dialihkan karena kau tak ada disana yg memegangi papan panah itu Amar tersenyum senang, saat itu Ajabde menemui mereka berdua seraya berkata Anakmu mungkin memang tak akan ada disana akan tetapi rakyatmu, sekutumu, musuh musuhmu akan ada disana, mereka semua mempunyai sisi yg lembut untukmu, terlepas dari semua perbedaan yg ada ujar Ajabde sambil memegang tangan Pratap kemudian memberikan Pratap sebuah panah kecil, Pratap mencoba kembali melempar panah kecil itu dan akhirnya kena tepat pd sasaran di tengah tengah, Amar dan Ajabde sangat senang melihat kemampuan Pratap, Amar segera menjatuhkan papan panah itu dan berlari ke arah ayahnya lalu memeluknya erat, Pratap sangat berterima kasih pd Ajabde yg selalu menjadi pendukungnya Aku menghargai Chandrasen, akan tetapi aku harus menang dlm kompetisi ni untk persatuan Rajputana, aku tak punya pilihan lain tetapi menang ! ujar Pratap bangga
Di kandang kuda istana, Chetak sedang memperhatikan pd pakan ternak yg telah disiapkan majikannya yaitu Pratap untuknya, Chetak sangat jelas mengingat situasi yg ada dan teringat ketika Pratap yg menyuruhnya untk menghabiskan makanan tersebut / majikannya itu tak mau berbicara dengannya besok pagi, akhirnya Chetak mulai memakan makanan itu, yg sebenarnya telah dicampur racun oleh Kanak Raj.
Sementara itu Jagmal dan Raimal memasuki istana secara diam diam, pakaian dan wajah mereka kotor terkena lumpur, ketika sampai di dlm dilihatnya ada penjaga yg sedang menjaga di pintu, Raimal dan Jagmal mulai membicarakan tentang kompetisi besok karena para penjaga ada di sekitar mereka, lalu mereka menyuruh para penjaga itu pergi, Jagmal tak mengerti dimana dia akan menemukan air, ketika mereka hendak melangkah lagi, tiba tiba Ratu Bhatyani ada didepan mereka dan bertanya Dari mana saja kalian berdua ? Raimal berbohong dgn mengatakan Jagmal ingin menunjukkan padaku kemampuan menunggang kudanya Ratu Bhatyani tertegun Tapi tak ada satupun kuda yg menyukainya, kak ? Raimal terkejut mendengar ucapan Ratu Bhatyani Aku kira cuma Chetak yg tak suka padamu, Jagmal Raimal berupaya melindungi situasi yg dialami oleh Jagmal agar ibunya tak bertanya tanya lebih jauh lagi
Pada tengah malam, ketika Pratap sedang tertidur, Pratap bermimpi ketika perang terjadi di Mewar, Pratap terbangun secara tiba tiba dgn perasaan gelisah dan di dengarnya Chetak sedang meringkik lantang dari kandang kuda Aku yakin pasti ada sesuatu yg terjadi, kenapa dia meringkik pd jam segini ? Pratap segera keluar dari kamarnya sementara istrinya Ajabde masih tertidur pulas di sampingnya. Pratap segera menuju ke kandang kuda dan menghampiri Chetak Chetak, apakah kau jg mengkhawatirkan sesuatu hal ? kau seharusnya tak usah khawatir, aku akan memenangkan kompetisi ni besok dan misi baru kita akan segera dimulai ujar Pratap sambil membelai belai kepala Chetak, ketika dirabanya kepala Chetak, ternyata Chetak mengalami demam tinggi. Pratap segera memerintahkan prajuritnya untk memanggil tabib istana, tepat pd saat itu Raimal, Jagmal, Kanak Raj dan Chakrapani datang kesana, begitu pula tabib istana Sepertinya Chetak telah salah makan, itulah mengapa tubuhnya saat ni mengalami demam tinggi, dia harus istirahat selama 2 sampai 3 hari ujar tabib istana, akhirnya Pratap menyuruh pelayannya untk menyiapkan kuda yg lain untk kompetisi besok, Chetak langsung meringkik keras sebagai tanda tak suka Tenang, tenang Chetak . kau harus beristirahat ujar Pratap pd kuda kesayangannya, Chakrapani yg saat itu ada disana merasa heran dan gelisah Apakah prediksiku selama ni benar ? bathin Chakrapani dlm hati
Keesokan harinya, Ajabde melakukan tilak dan aarti untk Pratap yg hendak berangkat menghadapi kompetisi, saat itu Amar Singh jg menemani ibunya melepas ayahnya ikut kompetisi Aku yakin ayah pasti akan menang ! ujar Amar Singh kemudian mereka memohon restu pd Dewa Khrisna dgn mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
Di tempat Chandrasen, Ram Singh mencoba menenangkan adiknya, Chandrasen agar tetap tenang dlm menghadapi kompetisi ni Itu adlh kelemahanmu, Chandrasen . berusahalah untk tetap tenang Chandrasen setuju untk mengingatnya baik baik dlm benaknya Tapi aku ingin membalas sakit hati Phool kali ini, kak Raimal yg jg ada disana memberikan selamat dan dukungannya untk Chandrasen agar menang Kemenanganmu akan menjadi kemenangan Raja Akbar bathin Raimal dlm hati sambil tersenyum sinis
Sementara itu Chakrapani merasa panik dan tegang Chandrasen bisa saja melakukan hal apapun untk membalaskan dendamnya pd pangeran pangeran Pratap, Guru tapi Guruji mempunyai keyakinan kalau Pratap pasti akan menang Tujuannya itu sangat luar biasa dan mulia daripada motifasi pribadi yg dimiliki oleh Chandrasen, keinginan Pratap itu sangat berarti bagi kebaikan tiap orang, saat ni hanya inilah permasalahannya ujar Guruji, sedangkan Chakrapani sangat berharap kalau prediksinya kali ni tentang Pratap akan keliru dan apa yg diharapkannya akan menjadi kenyataan.
Jagmal meminum apa yg telah Kanak Raj berikan pd kuda Pratap, Jagmal menemukan cairan itu, dilihatnya minuman itu sangat lezat, Jagmal berfikir mungkin ada alkohol didalam cairan itu, Kanak Raj telah mencampurkannya dlm makanan kuda, Kanak Raj berfikir kalau alkohol itu akan memiliki efek yg sama pd kuda juga, ketika mereka berbalik, saat itu Chetak mulai meringkik keras, Jagmal mengejek Chetak sambil mabuk.
Sementara itu dikamar Maharaja Udai Singh, Pratap memohon restu pd ayahnya dgn menyentuh kaki ayahnya, Maharaja Udai Singh memberikan restunya, kemudian Pratap jg memohon restu pd Ratu Bhatyani, Ratu Bhatyani jg memberikan restunya Aku yakin aku akan berhasil dlm misiku ni dan melempar pasukan Mughal keluar dari negeri India agar kembali ke tanah airnya sendiri bathin Pratap dlm hati. baca selanjutnya Sinopsis Mahaputra Antv Episode 474.
source : http://viva.co.id, http://reddit.com
0 Response to "[Ashoka] Sinopsis Mahaputra Antv Episode 473"
Post a Comment