This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[PENGETAHUAN] Arif Setiawan : Pelajaran Mengantri

Arif Setiawan : Pelajaran Mengantri - Untuk teman-teman BLOGGER JEMO LINTANK tahu gak pelajaran dari mengantri ? Kalo belum tahu berikut BLOGGER JEMO LINTANK MEMBAHAS TENTANG pelajaran mengantri yg ditulis Arif Setiawan :

Arif Setiawan : Pelajaran Mengantri
Arif Setiawan : Pelajaran Mengantri

Seorang guru di Australia pernah berkata:
“Kami tak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tak pandai mengantri.”

“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu ?” Kerena yg terjadi di negara kita justru sebaliknya.

Inilah jawabannya:

Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun / lebih untk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

Karena tak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.

Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dlm satu kelas yg kelak akan memilih profesi di bidang yg berhubungan dgn Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ni pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.

”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?”
”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya;”

- Pelajaran Mengantri yg pertama, Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

- Pelajaran Mengantri yg Kedua, Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.

- Pelajaran Mengantri yg ketiga, Anak belajar menghormati hak orang lain, yg datang lebih awal dpt giliran lebih awal dan tak saling serobot merasa diri penting..

- Pelajaran Mengantri yg keempat, Anak belajar berdisiplin dan tak menyerobot hak orang lain.

- Pelajaran mengantri yg kelima, Anak belajar kreatif untk memikirkan kegiatan apa yg bisa dilakukan untk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)

- Pelajaran Mengantri yg keenam, Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dgn orang lain di antrian.

- Pelajaran Mengantri yg ketujuh, Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dlm mencapai tujuannya.

- Pelajaran Mengantri yg kedelapan, Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

- Pelajaran Mengantri yg kesembilan, Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.

- Pelajaran Mengantri yg kesepuluh, Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.

- Pelajaran Mengantri yg kesebelas, Anak belajar bekerjasama dgn orang2 yg ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untk ke kamar kecil.

- Pelajaran Mengantri yg keduabelas, Anak belajar jujur pd diri sendiri dan pd orang lain.

dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silahkan anda temukan sendiri sisanya.

Saya sempat tertegun mendengarkan butir-butir penjelasannya. Dan baru saja menyadari hal ni saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke tempat bermain anak Kids Zania di Jakarta.
Apa yg di pertontonkan para orang tua pd anaknya, dlm mengantri menunggu giliran sungguh memprihatinkan.

Ada orang tua yg memaksa anaknya untk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yg lebih dulu mengantri dgn rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!”
Ada orang tua yg memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tak mau dipaksa menyerobot antrian.

Ada orang tua yg menggunakan taktik dan sejuta alasan agar anaknya di perbolehkan masuk antrian depan, karena alasan masih kecil capek ngantri, rumahnya jauh harus segera pulang, dsb. Dan menggunakan taktik yg sama di lokasi antrian permainan yg berbeda.

Ada orang tua yg malah marah2 karena di tegur anaknya menyerobot antrian, dan menyalahkan orang tua yg menegurnya.

dan berbagai macam kasus lainnya yg mungkin anda pernah alami juga?

Ah sayang sekali ya.... padahal disana jg banyak pengunjung orang Asing entah apa yg ada di kepala mereka melihat kejadian semacam ini?

Ah sayang sekali jika orang tua, guru, dan Kementrian Pendidikan kita masih saja meributkan anak muridnya tentang Ca Lis Tung (Baca Tulis Hitung), Les Matematika dan sejenisnya. Padahal negara maju saja sudah berpikiran bahwa mengajarkan MORAL pd anak jauh lebih penting dari pd hanya sekedar mengajarkan anak pandai berhitung.

Ah sayang sekali ya... Mungkin itu yg menyebabkan negeri ni semakin jauh saja dari praktek-praktek hidup yg beretika dan bermoral?

Ah sayang sekali ya... seperti apa kelak anak2 yg suka menyerobot antrian sejak kecil ni jika mereka kelak jadi pemimpin di negeri ini?

Semoga ni menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua jg para pendidik di seluruh tanah air tercinta. Untuk segera menyadari bahwa mengantri adlh pelajaran sederhana yg banyak sekali mengandung pelajaran hidup bagi anak dan harus di latih hingga menjadi kebiasaan tiap anak Indonesia. Mari kita ajari generasi muda kita untk mengantri, untk Indonesia yg lebih baik...

Itulah Pelajaran yg terdapat dlm Mengantri, Bukan Berarti Ilmu pengetahuan yg lainnya tak penting, tapi moral yg baik itulah yg terpenting, percuma jika pintar tapi bermoral.

source : http://indrasmansamapin.blogspot.com, http://youtube.com, http://flickr.com

0 Response to "[PENGETAHUAN] Arif Setiawan : Pelajaran Mengantri"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *