2ndgirls.blogspot.com - I. PENDAHULUAN
Siamak :
Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yg maksimum. Hal ni tak terlepas dari pengaruh faktor tanah yg makin keras (rusak) dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu jg karena faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya.
2.1. Iklim.
- Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yg terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
- Suhu udara sekitar 28-320C. Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
- Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
- Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
2.2. Media Tanam.
- Jenis tanah yg sesuai adlh tanah gembur / bertekstur ringan dan subur.
- pH antara 6,0-6,5.
- Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati.
- Drainase dan aerasi baik, lahan tak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
2.3. Ketinggian Tempat.
- Ketinggian penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih dpt tumbuh di bawah ketinggian 1.500 m dpl.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persyaratan Benih.
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yg baik adlh :
- Berasal dari tanaman yg baru dan varietas unggul.
- Daya tumbuh yg tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
- Kulit benih mengkilap, tak keriput dan cacat.
- Murni / tak tercampur dgn varietas lain.
- Kadar air benih berkisar 9-12 %.
3.1.2. Penyiapan Benih
- Benih sebaiknya disimpan di tempat kering yg konstan dan tertutup rapat. Untuk menjamin kualitas benih, lebih baik membeli dari Balai Benih / Penangkar Benih yg telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.
3.2. Pengolahan Media Tanam
3.2.1. Persiapan dan Pembukaan lahan
- Pembukaan lahan dgn pembajakan dan pencangkulan untk pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.
3.2.2. Pembentukan Bedengan
- Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan 20-30 cm. Diantara bedengan dibuatkan parit.
3.2.3. Pengapuran
- Untuk menaikkan pH tanah, terutama pd lahan yg bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dgn dosis + 1 - 2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
3.2.4. Pemberian Natural GLIO
- Untuk mencegah terjadinya serangan jamur berikan Natural GLIO. Pengembangbiakan Natural GLIO dgn cara: 1-2 sachet Natural GLIO dicampur dgn 50-100 kg pupuk kandang untk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan di tempat yg terlindung dari sinar matahari + 1 minggu dgn selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik) . Pemberian Natural GLIO pd sore hari.
3.2.5. Pemberian Pupuk Makro dan SUPER NASA
Jenis dan dosis pupuk tiap hektar adlh :
Pupuk kandang 2 - 4 ton/ha, diberikan pd permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pd tanah bedengan / diberikan pd lubang tanam.
- Pupuk anorganik : SP-36 (100 kg/ha), ZA (100 kg/ha) dan KCl (50 kg/ha) / sesuai rekomendasi setempat.
- Siramkan pupuk POC NASA yg telah dicampur air secara merata di atas bedengan dgn dosis ± 1-2 botol (500-1000 cc) diencerkan dgn air secukupnya untk tiap 1000 m2 (10-20 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA.
Adapun cara penggunaan SUPER NASA sbb :
alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dlm 3 liter air dijadikan larutan induk. Setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untk menyiram bedengan.
alternatif 2 : tiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untk menyiram + 10 meter bedengan.
Semua dosis pupuk makro diberikan saat tanam. Pupuk diberikan di kanan dan kiri lubang tugal sedalam 3 cm.
3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan Pola Tanam
- Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yg subur, benih kacang tanah ditanam dlm larikan dgn jarak tanam 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, / 20 x 20 cm.
3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
- Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm menggunakan tugal dgn jarak seperti yg telah ditentukan di atas.
3.3.3. Perendaman Benih dgn POC NASA
- Pilih benih yg baik dan agar benih dpt berkecambah dgn cepat dan serempak, benih direndam dlm larutan POC NASA (1-2 cc/liter air) selama + 0,5 1 jam.
3.3.4. Cara Penanaman
- Masukan benih 1 / 2 butir ke dlm lubang tanam dgn tanah tipis. Waktu tanam yg paling baik dilahan kering pd awal musim hujan, di lahan sawah dpt dilakukan pd bulan April-Juni (palawija I) / bulan Juli-September (palawija II).
3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Penyulaman
- Sulam benih yg tak tumbuh / mati, untk penyulaman lebih cepat lebih baik (setelah yg lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).
3.4.2. Penyiangan dan Pembumbunan
- Penyiangan dilakukan 2 kali umur 1 dan 6 minggu dgn hati-hati agar tak merusak bunga dan polong.
- Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan untk menutup bagian perakaran.
3.4.3. Pemberian POC NASA dan HORMONIK
- Penyemprotan POC NASA dilakukan 2 minggu sekali semenjak berumur 1-2 minggu (4-5 tutup POC NASA/tangki).
- Kebutuhan total POC NASA untk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10-20 botol/ha).
- Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki).
- Pada saat tanaman berbunga tak dilakukan penyemprotan, karena dpt mengganggu penyerbukan.
3.4.5. Pengairan dan Penyiraman
- Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pd musim kemarau dpt diberikan mulsa (jerami dan lain-lain). Saat berbunga tak dilakukan penyiraman, karena dpt mengganggu penyerbukan.
3.4.6. Pemeliharaan Lain
- Hal-hal lain yg sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).
Hama dan PenyakitPenyakit
Hama
- Uret Gejala : memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dgn baik, penggunaan pupuk kandang yg sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Penggunaan Pestona dgn cara disiramkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
- Ulat Penggulung Daun Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian : penyemprotan menggunakan Pestona.
- Ulat Grayak (Spodoptera litura) Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
- Ulat Jengkal (Plusia sp) Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.
- Kumbang Daun Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, jg makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan menggunakan Pestona.
Penyakit
- Penyakit layu / Omo Wedang Penyebab : bakteri Xanthomonas solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda coklat pd bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian : Pergiliran tanaman, gunakan varietas yg tahan. Penting melakukan pencegahan menggunakan Natural GLIO.
- Penyakit sapu setan Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman yg tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona / Natural BVR.
- Penyakit Bercak Daun Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola. Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan hitam pd daun dan batang. Pengendalian: dgn menggunakan Natural GLIO di awal tanam sebagai tindakan pencegahan.
- Penyakit Gapong Penyebab: diduga Nematoda. Gejala: Polong kosong, jg bisa busuk. Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya.
- Penyakit Sclerotium Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala: tanaman layu. Pengendalian: gunakan varietas yg resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yg terserang cendawan. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pd awal tanam
- Penyakit Karat Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg. Gejala: pd daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian: gunakan varietas yg resisten, tanaman yg terserang dicabut dan dibakar. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pd awal tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dgn menggunakan pestisida alami belum mengatasi dpt dipergunakan pestisida kimia yg dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
PANEN
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain :
- Batang mulai mengeras.
- Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
- Warna polong coklat kehitam-hitaman.
Siamak :
0 Response to "[Kroto] Cara menanam/budidaya kacang tanah hasil melimpah"
Post a Comment