[Sinopsis Film] Sinopsis “The Time We Were Not In Love” Drama Episode 7 (Bagian 2) – Won Tidak Membiarkan Suhoo Mendapatkan Hana Kembali

Di “The Time We Were Not In Love” drama ep 7 part 1 sebelumnya telah diceritakan jika Suhoo sebenarnya tak ingkar janji pd Hana. Dia datang di hari pernikahan itu, tapi telat dan tak mengabari. Begitu dia datang, Won telah mengambil alih Hana yg terluka ke sisinya. Itu membuat Suhoo berpikir jika ada perasaan di antara Hana dan Won yg tak disadari bahkan oleh keduanya sendiri. Meski begitu, Suhoo tak akan tinggal diam. Bagaimana kelanjutannya? Silakan baca di sinopsis “The Time We Were Not In Love” drama episode 7 (bagian 2) berikut ini.

Suhoo dan Hana sampai di sebuah hotel, tempat Suhoo menginap. Segera Hana menjelaskan tentang konsep poster konser Suhoo. Bagi Suhoo, hal terpenting bukanlah penjelasan Hana soal konsep poster konsernya, melainkan suara Hana saat menjelaskannya. Dia tersenyum, sehingga membuat Hana sedikit canggung. Meski begitu Hana tetap bersikap profesional dan terus melanjutkan penjelasannya.

Karena tak mendapatkan perhatian Hana, Suhoo pindah tempat duduk di sebelah Hana. Itu jelas makin membuat Hana canggung. Dia berhenti bicara dan mengungkapkan tentang ketidaknyamanan terhadap tingkah Suhoo. Seolah tak tahu apa-apa, Suhoo balik bertanya apa yg membuat Hana tak nyaman?

“Tolong katakanlah kau akan bertemu denganku hanya untk urusan pekerjaan, Tuan Cha Suhoo. Aku tak keberatan dgn tempatnya, di manapun itu. Aku jg tak keberatan dgn hotel ini. Hanya saja, agar hubungan kita tetap Profesional dan saling menguntungkan, kuharap kita melakukan yg terbaik untk menjaga hubungan kerja ini,” jelas Hana. Suhoo, dgn senyum sengaknya, mengiyakan.


Daebok celingak-celinguk di kantor Hana. Eunjung muncul dari ruangannya, dan secara tak sengaja menabrak Daebok. Tumpahlah es capucino cincau yg dipegang Daebok, mengenai bajunya. Eunjung minta maaf, tapi sejurus kemudian dia mengenali Daebok sebagai si Tuan Sepatu yg telah memberikan sepatunya di toko.

Detik berikutnya, Daebok sudah duduk bersama Eunjung yg masih saja meminta maaf. Daebok bertanya apa Hana menitipkan kupon berhadiah untuknya? Eunjung sepertinya telah tersihir kegantengan Daebok membenarkan. Dia menyebutkan kupon berhadiah itu ada di ruangan Hana. “Jadi kau ni adiknya ketua tim ya, pantas kau memiliki selera bagus melihat model sepatu?” tukasnya sambil mesam-mesem ke arah Daebok.

Daebok sesumbar jika dirinya adlh burung gagak muda yg belajar dari burung gagak tua. Eunjung mendekatkan wajahnya pd wajah Daebok, dan bertanya sambil berbisik, “Daebok, apa kau punya pacar?”


Hana masih menjelaskan konsep posternya pd Suhoo, tapi lagi-lagi Suhoo menanggapinya dgn hal-hal yg sama sekali tak berhubungan. Seperti kali ini, dia bertanya, “Apa yg mau kau makan untk makan malam?” Hana menjawab singkat jika dirinya akan langsung kembali ke kantor. Suhoo menimpali lagi, jika dirinya senang mendengar Hana memakai bahasa Korea secara formal.

Hana memberi penegasan, bahwa saat ini, detik ini, dirinya adlh ketua tim pemasaran Tandy Shoes yg bertanggung jawab mengurus konsep poster Suhoo. Sudah menjadi tugasnya untk memberikan pelayanan terbaik pd Suhoo sepanjang konsernya. Dia lagi-lagi meminta Suhoo profesional saja. Ketika dia ingin memberi penjelasan lagi, Suhoo kedatangan tamu: profesornya.

Hal ni membuat Hana kembali ke kantor. Saat berjalan menuju kantor, Hana menelpon Won untk menanyakan jam berapa akan rapat? Karena Won menjawab tak tahu secara singkat, itu membuat Hana sadar jika Won masih marah padanya. “Wah, kau masih menyimpan dendam ya?” tanya Hana. Lalu, kita diperlihatkan kilas balik jika Won memang orang yg suka ngambek.


Kilas balik. Won datang ke atap, tempat biasanya bertemu Hana. Dia menegur seorang wanita, tapi ketika menengok wanita itu bukanlah Hana. Won bingung. Hana kemudian memanggil Won di kejauhan dan menjelaskan jika dirinya ingin menjodohkan Won dgn wanita tersebut. Dia mendekat dan memberitahu kualitas yg dimiliki sang wanita. Tapi tampaknya tetap Won tak tertarik, dan agak marah karena Hana mengaturkan kencan untuknya tanpa diminta.

Di beberapa kesempatan berikutnya pun, Won selalu berusaha menghindari Hana dan wanita yg mau dijodohkan untuknya. Contohnya saat Hana memanggil Won di kampus untk mengajaknya makan siang bersama wanita itu, Won menolak dgn alasan mau ke perpustakaan. Kilas balik selesai.

Kita kembali ke tempat Hana sedang menelpon Won. Hana menyebutkan bahwa, waktu Won ngambek dulu, dirinya bekerja keras selama 3 hari penuh untk meredakan amarahnya. Won menyebutkan Hana harus berusaha lebih keras sekarang. Hana mengeluh, karena dirinya merasa tak berdaya. Di seberang telpon Won tersenyum lebar.


Mihyang sedang memberikan pelatihan kepada para pramugrari tentang aturan gerakan alat pengamanan di pesawat. Soeun menjadi modelnya. Setelah selesai, Won muncul. Soeun menyapanya. Won tersenyum, dan segera berbicara pd Mihyang yg seolah-olah tak pernah bertemu walaupun tinggal se-atap. Mihyang bertanya apa Won mempercepat kepulangannya dari jadwal penerbangan ke Amrik minggu ini? Won membenarkan. Mihyang mengajak Won makan siang bersama.

Saat Won hendak berlalu, Soeun memanggilnya untk bicara. Belum sempat Soeun bicara, Won bicara terlebih dulu. “Soeun, dulu kau bilang aku terlihat gelisah. Aku bukannya gelisah. Kelak, kuharap tak akan ada kejadian apapun bersamaku yg akan menyakitimu.” Won permisi pergi, walaupun Soeun ingin bicara lagi. Soeun sadar dirinya tertolak. Tiga temannya Won melongok ke dlm ruangan dan berbisik-bisik kalau permainan telah berakhir.

Soeun duduk di bangku taman kantor sendirian. Air matanya jatuh berlinangan. Mihyang muncul dan duduk di sebelah Soeun yg langsun bersandar di bahunya menumpahkan semua kesedihan hatinya.


Hana dan Won berkumpul bersama teman-teman semasa SMA mereka. Ya, membicarakan hal-hal remeh-temeh soal pekerjaan dan harapan mereka. Ketika pertemuan akan dilanjutkan ke sesi kedua, Hana menyerah dgn alasan dirinya ada proyek yg tak bisa ditinggalkan sehingga harus pulang. Won ikut dgn Hana.

Detik berikutnya, kita melihat Hana dan Won berada di atap. Hana meregangkan tangannya dan mengatakan bahwa dirinya lelah tapi lebih baik setelah ngobrol dgn teman-teman SMA-nya itu. Kemudian, dia memberitahu jika, saat ini, dirinya sedang menangani proyek bersama Suhoo. Perusahaan tempat Hana bekerja akan menjadi sponsori konsernya dan akan meluncurkan Proyek The Collab bersama. Orang yg ditunjuk untk menanganinya adlh Hana. Dia mengaku memberitahu Won karena tak ingin ada rahasia di antara mereka.

Won tersenyum senang. “Baguslah,” katanya. Hana bertanya, “Apanya?” Won menjawab, “Cuacanya.” Hahaha, masih saja menutupi perasaan oppa ini. Lalu Won jg mengatakan bahwa dirinya akan melakukan perjalanan bisnis selama 3 hari ke Amerika. “Sepulangku nanti, haruskah kita berkencan?” Hana tersenyum, dan lebih pentingnya, mengiyakan.


Won berangkat ke Amerika. Selama dua hari, tiap harinya, Won selalu meng-sms Hana - dan itu dilakukan tiap kali Won ada penerbangan jauh - untk memberikan petunjuk tentang “harta karun” yg tersembunyi. Pertama Hana mendapatkan es krim, kedua Hana mendapatkan ceker ayam. Dalam sebuah narasi disebutkan jika hal itu dilakukan bukan tentang seberapa jauh mereka saling mengenal, tapi betapa besarnya tempat kosong itu kapanpun mereka sendirian.

Beberapa hari kemudian, ketika keluar dari rumah, Hana menemukan Suhoo sudah menunggu di depan rumahnya. Dia kaget, tapi Suhoo senyam-senyum (menyebalkan). Suhoo mengajak Hana untk mendengarkan latihannya, sebelum membicarakan pekerjaan. Makanya, dia pun mengajak Hana ke panggung.

Ketika Suhoo memainkan satu lagunya, benak Hana teringat saat dirinya meminta Suhoo memainkan lagu itu di konser berikutnya, tapi Suhoo menolaknya dgn alasan tak cocok. Suhoo justru akan memainkannya di depan Hana secara personal. Kilas balik selesai.


Hana masih duduk di tempat duduk konser, menatap Suhoo dgn mata berkaca-kaca. Ketika selesai memainkan lagunya, Suhoo tersenyum. Dia menengok ke arah Hana duduk, tapi Hana sudah tak ada lagi di sana.

Hana menemui Direktur Byun, mengaku tak bisa menangani proyek Suhoo. Dia beralasan bahwa dirinya selalu saja dibawa sana-sini, seolah-olah dirinya adlh sekretaris pribadinya Suhoo. Dia menekankan bahwa perusahaan mereka adlh sponsor konser, karena itu minta Direktur Byun meninjauh kembali arahan proyek tersebut. Dia pergi, diiringi teriakan Direktur Byun yg bertanya apa yg harus dilakukannya?

Suhoo melihat buku-buku musiknya untk menemukan semua catatan kecil Hana yg memang sengaja dibuat. Catatan-catatan kecil itu dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat keren. Suhoo tersenyum melihat semua catatan kecil itu.


Hana menyapa Won yg kembali dgn pelukan besar. Mereka pun “berkencan” sesuai janji sebelumnya dgn bermain game arcade, seperti yg biasa mereka lakukan kala kecil dulu. Tapi ketika Won tak mengatakan apa-apa, setelah Hana bertanya apakah Won ingin mengatakan sesuatu padanya? Hana curiga, karena mereka berjanji tak akan memiliki rahasia satu sama lain.

Won mengingatkan Hana bahwa dirinya tak pernah berjanji seperti itu. Lagipula, Hana jg tak akan mengerti masalah pria. Hana menyahut: “Jangan khawatir, noona ni akan mendengarkan semua kekhawatiranmu.”

Akhirnya, Won membuka, dan bertanya, “Apa kau tahu hal yg paling penting? Timing!” Sayangnya, belum sempat mengatakan apa-apa, Hana mendapat panggilan darurat dari pekerjaan dan harus meninggalkan “kencan” mereka lebih awal.


Setelah Hana pergi, Won mengambil kotak dari dlm jasnya sambil berkata, “Sepertinya kau harus menunggu sedikit lebih lama lagi.” Well, what it is? The Ring?

Ternyata panggilan pekerjaan darurat itu hanya untk mengundang Hana ke sebuah tempat karaoke, di mana Suhoo ada di sana untk mengundang semua anggota tim pemasaran. Sadar telah berada dikondisikan oleh Suhoo, Hana tak menolak untk minum.

Sementara itu, Won pergi ke rumah Hana untk bermain video game bersama Daebook, tapi di sana dia tahu jika kelinci pink besar pemberian Suhoo belum dibuang karena dipungut Daebok dari tempat sampah. Won terlihat tak senang itu kembali rumah.


Hana coba meninggalkan tempat karaoke seorang diri, dan menolak mengakui Suhoo bahwa dirinya telah mabuk. Suhoo bersikeras membawa Hana pulang. Hana menolak: “Tidak! Aku membencimu! Aku akan mengatakannya dgn jelas: Aku. Benci. Kau.” Dia mengingatkan supaya Suhoo memanggilnya dgn sebutan noona, karena usianya setahun di bawahnya.

Saat itulah Won tiba. Suhoo bergumam lirih jika tentu saja Won ada di sekitaran Hana. Won tampak mengabaikan Suhoo saat mengambil tasnya Hana dan berlutut supaya Hana bisa digendongnya di punggung.

Hana jg tampak mengabaikan Suhoo. Bahkan, sewaktu Suhoo berulang kali, dan dgn menyedihkan, memanggil-manggil nama Hana untk mendapatkan perhatiannya. Dia terdiam menonton mereka dgn mata berkaca-kaca.

Epilog


Kita kembali ke Hana yg meminta maaf pd Won karena telah mengajak seorang wanita ke tempat persembunyian rahasia mereka di atap. Karena itu, dia mengajak Won pergi ke suatu tempat untk makan semangka. Begitu Won muncul, Hana memberikan setengah semangka yg telah diukir dgn kata “mian” (maaf) kepada Won.

Setelah itu, Hana memberikan potongan semangka pd Won. Mereka pun melakukan kontes meludah biji semangka ke arah yg sudah ditentukan. Mereka terlihat bahagia.

Komentar:

Aw, tinggal menunggu waktu saja sebelum Hana dan Won jadian. Karena di episode ini, Won telah menunjukkan pd Suhoo bahwa dirinya mencintai Hana. Go Won Go! Hahaha.

Bagaimana pendapat kalian tentang sinopsis “The Time We Were Not In Love” drama episode 7 (bagian 2) ini? Silakan ditulis di kolom komentar yg bisa kalian isi tanpa harus register.

Oiya, untk kelanjutannya silakan baca kelanjutannya di sinopsis drama Korea “The Time We Were Not In Love” ep 8 part 1 ya! Don't miss it! [Kisah Romance]

source : http://kisahromance.blogspot.com, http://flickr.com, http://log.viva.co.id

Posted by Unknown