Sinopsis Jodha Akbar episode 422 by Sally Diandra. Malam itu Jalal berhasil mencium kening Jodha tanpa Jodha sadari, “Aku tau bagaimana caranya memenangkan kamu, Ratu Jodha” mereka pun tertawa bersama “Kamu ni curang” kata Jodha, “Semuanya fair dlm cinta dan perang dan untk mendapatkan cinta dari istriku aku bisa berbuat apa saja” lagu In ankhon mein tum mulai terdengarkemudian Jodha membaringkan kepalanya didada bidang Jalal “Aku selalu senang kalau kita seperti ini, aku selalu takut kalau kamu marah” ujar Jodha sambil memegang tangan Jalal, Jalalpun menggenggam tangan Jodha “Bagaimana dgn perasaan cintaku ?” tanya Jalal, “Itu adlh bagian dari hatiku, Yang Mulia” , “Jadi aku seharusnya selalu seperti ni sepanjang hidupku untk menjaga bagian di dlm hatimu itu, aku janji” kata Jalal sambil membelai kepala Jodha kemudian mereka berdua saling menggenggam tangan, membelai dan menguatkan cinta mereka berdua.
Sementara itu dikamar Hamida, Salim mengunjungi kamar Hamida “Assalamualaikum nenek …” sapa Salim, “Waalaikumsalam Salim …. “Nenek aku tak suka berada disini” kata Salim, “Jangan bicara seperti itu, apakah kamu masih marah sama ayahmu ?” , “Aku sudah berusaha untk melupakannya, itulah mengapa aku ingin pergi, aku ingin nenek meminta sama ayah agar membiarkan aku pergi ke Partan, aku merasa tak nyaman berada disini, jika nenek meminta pd ayah mungkin dia akan setuju” pinta Salim, “Baiklah jika itu yg kamu inginkan tapi nenek jg punya permintaan ke kamu juga, nenek meminta kamu tetap tinggal disini dulu sampai pesta perayaan ulang tahun pernikahan kedua orangtuamu” kata Hamida, “Baik, nenek” ujar Salim.
Dirumah Anarkali, saat itu ayah dan ibu Anarkali sedang ngobrol “Kalau begitu, kita akan pergi ke Agra” kata Rashid,” , “Apakah kamu lupa apa yg terjadi pd kita disana ?” ujar Zil Bahar, saat itu Anarkali datang dan mendengarkan pembicaraan kedua orang tuanya, “Buatku cinta anak gadisku itu lebih penting, ni adlh tanggung jawab kita untk mempertemukan anak kita dgn kekasihnya dan menikahkan mereka, kita pergi ke Agra besok” ujar Rashid, seketika itu jg Anarkali langsung menghampiri ayahnya dan memeluknya “Ayah, kamu telah melakukan banyak hal untukku” , “Aku bisa melakukan apapun buat kamu, kita akan menemukannya” ujar Rashid, “Tidak ! aku tak bisa egois, demi aku, aku meminta kalian untk datang ke Agra di mana kalian harus menanggung begitu banyak penghinaan”, “Tidak ada yg lebih penting daripada cintamu dan ayah akan merasa bahagia ketika kamu bisa bertemu dgn Qutub, ayah akan melihat senyum diwajahmu dan melupakan semua penghinaan itu” kata Rashid, Anarkali langsung memeluk ayahnya, dlm hatinya berkata : “Aku yakin Tuhan menginginkan aku bertemu dgn Qutub, sekarang aku akan menemukanmu dimana kamu berada”
Salim mengunjungi pasar dgn berkuda bareng Qutub, nenek Fatima Bi kebetulan jg ada disana, semua orang mulai mendekati dan berupaya memberikan hadiah untk Salim “Saya tak butuh hadiah kalian, yg saya butuhkan adlh cinta dan dukungan kalian” semua orang langsung mengelu elukan namanya “Hidup Pangeran Salim ! Hidup Pangeran Salim ! Hidup Pangeran Salim !” begitu mendengar nama Salim, nenek Fatima Bi bergegas menerobos orang orang yg sedang mengitari Salim, tak lama kemudian Salim melihat nenek Fatima Bi yg datang sambil tergopoh gopoh menuju kearahnya, Salim sangat senang melihatnya, Salim langsung menghampiri nenek Fatima Bi dan menyentuh kaki si nenek “Assalamualaikum Nenek ...” , “Waalaikumsalam Pangeran Salim, semoga engkau mendapatkan kehidupan yg mulia, aku selalu berdoa agar kamu menjadi Raja yg Agung, kamu ni seorang Raja sebagai formalitas tapi kamu ni manusia yg berbudi mulia, apakah kamu masih mengingatku ?” tanya nenek Fatima Bi, Salim lalu bersimpuh dikakinya “Aku tak akan pernah melupakan kamu, nenek ... aku selalu menghargai makanan yg kamu masak, aku jg suka sama cucumu, bagaimana kabarnya Qadir ?” tanya Salim, “Dia baik baik saja, apakah kamu ingin bertemu dengannya ? nanti aku akan menyuruhnya keistana” , “Tidak usah, nenek ... aku akan mengunjungi rumahmu” , “Rumahku ?” tanya nenek Fatima Bi terheran heran “Iya, kenapa tak ? aku telah menghabiskan banyak waktuku disana, aku masih ingat jalan menuju kerumahmu, jika kamu tak ingin aku datang, baiklah tak apa apa” , “Oh bukan bukan begitu Pangeran ...ini adlh suatu anugerah kalau kamu mau datang kerumahku” tak lama kemudian Salim bersama nenek Fatima Bi pergi kerumah nenek Fatima Bi. Sampai akhirnya mereka sampai dirumah nenek Fatima Bi “Qadir, lihat ni cucu nenek yg lain sudah datang” begitu Qadir membuka pintu rumahnya, Qadir sangat terkejut karena Salimlah yg datang bersama neneknya “Assalamualaikum pangeran Salim” ujar Qadir sambil membungkukkan badannya didepan Salim “Waalaikumsalam Qadir ... jangan membungkuk seperti itu, kamu adlh saudaraku” kemudian Salim mengajak nenek Fatima Bi duduk dibale bale sambil memperhatikan seisi rumah, sementara diluar semua penduduk desa masih menantikan Salim sambil menunggunya diluar rumah nenek Fatima Bi “Apa pekerjaanmu Qadir ?” , “Saya bekerja sebagai seorang penjaga keamanan” , “Aku ingin kamu bekerja lebih baik lagi, aku ingin kamu menjadi seorang prajurit di istana” kata Salim, “Saya tak pantas untk pekerjaan itu, pangeran” , “Seorang prajurit adlh orang yg baik, kamu adlh saudaraku, aku akan mencobanya untk kesuksesanmu, nenekmu telah melakukan banyak hal untk aku” kemudian Salim menyuruh Qutub untk menuliskan sebuah surat untk Jalal tentang pekerjaan untk Qadir, sesaat kemudian Salim meminta makanan ke Qadir, “Aku akan memasakannya untukmu, pangeran” ujar nenek Fatima Bi “Tidak nenek, sekarang saatnya nenek istirahat, kami akan makan makanan yg sudah tersedia dirumah ni saja” kata Salim .
Sinopsis Jodha Akbar episode 421. Sementara itu disidang istana Agra, Jalal sedang mengadakan pertemuan dgn para menterinya, kemudia salah satu menterinya membacakan sebuah surat dari Salim yg meminta pekerjaan untk Qadir sebagai seorang prajurit diistana karena Qadir layak mendapatkannya “Pria ni yg dulu pernah dilukai oleh pangeran Salim, Yang Mulia” kata Maan Sigh, “Ini pekerjaan yg baik, baiklah beri dia pekerjaan” ujar Jalal, “Jangan, Yang Mulia !” tiba tiba berdiri dan melarang Jalal untk menerimanya “Anda seharusnya tak menerimanya” , “Kenapa ? kamu menginginkan aku mengatakan tak pd Salim lalu kami berdua akan semakin menjauh begitu ?” tanya Jalal penasaran sambil berdiri mendekati Birbal diikuti oleh menteri yg lain “Tolong katakan padaku sebagai apa posisinya dia mengirimkan surat ni ? dia menolak untk mengambil posisinya sebagai calon pewaris tahta Kerajaan jadi yg saya inginkan agar anda menolak surat ini” jelas Birbal, “Lalu bagaimana kalau dia tak mempunyai posisi, jangan lupa dia itu seorang pangeran” , “Dia memang seorang pangeran tapi dia bukan pewaris tahta Kerajaan” , “Jangan keluar dari batasanmu, Birbal !” Jalal mulai agak marah, “Kamu tak mengerti Yang Mulia ... jika kamu mengatakan tak ke pangeran Salim maka dia akan jadi keras kepala lalu dia akan mengambil posisinya sebagai pewaris tahta Kerajaan untk memuluskan perintahnya ini” jelas Birbal “Bagus jg idemu, Birbal ! kamu memang mempunyai pemikiran yg cemerlang” kemudian Jalal menyuruh menterinya untk menulis surat balasan penolakan ke Salim.
Dikamar Salim, Salim membaca surat penolakan dari Jalal “Yang Mulia Raja selalu mengecewakan aku !” tepat pd saat itu Rukayah memasuki kamarnya “Ada apa Salim ?” , “Aku meminta sebuah pekerjaan untk Qadir ke Yang Mulia, tapi dia menolaknya” kemudian Rukayah membaca surat Jalal “Apa yg salah pd ayahmu ? kamu itu tak punya kekuasaan untk meminta apapun darinya” , “Apa maksud ibu ?”, “Kamu itu tak mempunyai kekuasaan, tak mempunyai posisi, tak mempunyai penunjukkan, kamu menolak menjadi seorang calon pewaris tahta Kerajaan, jika kamu menulis sebuah surat harus dgn stempel calon pewaris tahta Kerajaan, maka ayahmu akan menerima permintaanmu” jelas Rukayah, “Aku tak pernah tertarik untk menjadi calon pewaris tahta Kerajaan” , “Itu adlh hakmu, tapi kamu telah berjanji pd Qadir bukan ? kamu dpt melihat dirimu sendiri kalau kamu tak memenuhi janjimu, menjadi seorang calon pewaris tahta Kerajaan bukan cuma masalah posisi tapi kekuasaan, Salim” bujuk Rukayah, “Kamu harus menerimanya maka kamu dpt menolong orang miskin, terimalah maka kamu bisa memperkerjakan Qadir dimana saja, tak akan ada yg bisa menghentikanmu” bujuk Rukayah lagi, “Aku tak ingin belas kasihan Yang Mulia” , “Itu hakmu, Salim ... kamu menginginkan tiap orang mendapatkan keadilan, kamu harus mengambil hak mu ni maka kamu bisa memberikan hak tiap orang”, “Kenapa kamu selalu lebih baik dari ibu kandungku sendiri ? memang dialah yg telah melahirkan aku akan tetapi kamulah yg mengajari aku segalanya, kenapa kamu yg mengatakan semua ni ke aku dan bukan dia ?” tanya Salim, “Itu tak menjadi masalah, kamu adlh anakku dan aku adlh ibumu”, “Kamu benar, kecuali kamu semuanya telah mengkhianati aku, kedua orang tuaku, temanku dan cintaku” , “Apakah dia seorang gadis ?” tanya Rukayah penasaran, “Ya ! aku mencintai seorang gadis waktu di Amer tapi kemudian aku tahu bahwa nama sebenarnya adlh Nadira, anaknya Rashid, kali ni dia menggunakan nama Anarkali, aku benci dia !” , “Apakah kamu menceritakan semua ni ke ayah dan ibumu ? mereka pasti tak akan menyetujui kalau kamu menikah dgn gadis dari rakyat biasa” , “Kalau saja dia bukan Nadira maka tak ada seorangpun yg bisa menghentikan aku untk bersatu dengannya akan tetapi dia telah menghancurkan hatiku !” , “Kalau begitu terimalah sebagai calon pewaris tahta Kerajaan, kadang kadang kita harus menerima apa yg tak kita suka” bujuk Rukayah, “Aku akan melakukan seperti yg kamu katakan, ibu” kemudian Salim berlalu dari hadapan Rukayah. “Anarkali ... kelihatannya menarik” ujar Rukayah tepat pd saat itu Jodha datang mendatangi kamar Salim “Aku datang kesini untk meminta Salim menerima menjadi calon pewaris tahta Kerajaan” ujar Rukayah, “Kadang aku merasa bahwa kamu itu lebih bisa daripada aku” kata Jodha, “Tidak, bagaimana bisa aku mencapai tingkatanmu, Ratu Jodha” , “Kamu itu berada diatas aku, Ratu Rukayah ... sekarang Salim dan Yang Mulia akan berinteraksi lebih banyak dan sekarang kebahagiaan akan semakin meningkat, aku akan memberikan Salim sebuah hadiah dipesta perayaan pernikahan kami nanti, kakak laki lakiku akan datang, Salim menyukai gadis ini, dia telah mengatakan pd Yang Mulia dan kamu tahu siapa dia ?” , “Siapa dia ?” Rukayah penasaran, “Dia adlh Maan Bai anak perempuannya Bhagwandas” Rukayah langsung tersenyum sinis. Sinopsis Jodha Akbar episode 423
source : http://sinopsisjodhaakbar.blogspot.com, http://liputan6.com, http://cnn.com
0 Response to "[Sally Diandra] Sinopsis Jodha Akbar episode 422 by Sally Diandra"
Post a Comment